Dari informasi yang diberikan, arsitektur bangunan utama masjid seluas 4.000m2 itu akan berbentuk limas dengan sirkulasi udara dan pencahayaan sistem terbuka.
Selain itu juga ada sejumlah fasilitas penunjang untuk melengkapi kawasan masjid raya yang diharapkan jadi ikon wisata religi di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, Sahrujani, berharap agar pembangunan masjid selesai tepat waktu, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Tentunya bukan hanya masjid ini saja, tapi kita harapkan juga program prioritas lainnya harus dituntaskan,” tuturnya.
Sebelumnya diketahui bahwa peletakan batu pertama pembangunan MAsjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari sudah dilakukan pada 7 Desember 2022.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur, Sahbirin Noor, yang berharap masjid itu dapat jadi tempat pemberdayaan umat. Terutama untuk mendukung kegiatan dakwah, pendidikan dan sosial ekonomi.
Baca Juga: Prevalensi Tinggi, DPRD Bartim Study Banding Penanganan Stunting ke BKKBN Kalsel
Nama masjid raya itu diambil dari ulama Kalimantan Selatan, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, yang karya dan kiprahnya sudah diakui secara internasional. Penyematan nama beliau juga merupakan bentuk penghormatan.
Uniknya, nama Masjid Raya Sabilal Muhtadin di Kota Banjarmasin saat ini juga berkaitan erat dengan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari karena diambil dari salah satu karya fenomenalnya, yakni Kitab Sabilal Muhtadin.