Reaksi oksidasi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan kronis seperti kanker, penuaan dini, peradangan, diabetes, dan artritis reumatoid.

6. Cegah osteoporosis

Selain sebagai antioksidan, daun kenikir juga memiliki efek yang berguna dalam mencegah osteoporosis, yaitu masalah kepadatan tulang yang sering terjadi pada wanita pasca-menopause.

Ekstrak daun kenikir dapat membantu melindungi tulang dan meningkatkan biomekanik dari tulang yang mengalami kerusakan.

7. Menurunkan kadar kolesterol

Ekstrak daun kenikir telah terbukti membantu mengendalikan penambahan berat badan, mengurangi lemak visceral, dan menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan LDL (kolesterol lipoprotein densitas rendah) dalam tubuh.

Selain itu, daun kenikir juga meningkatkan kadar HDL (kolesterol lipoprotein densitas tinggi) yang baik untuk kesehatan jantung.

Baca Juga: 9 Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

8. Anti-inflamasi

Daun kenikir mengandung bahan kimia yang berpotensi memiliki efek anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Ini dapat menjadi bermanfaat untuk mengatasi masalah peradangan dan kondisi terkait.

9. Melindungi hati

Jangan salah, daun kenikir memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektor), yang membantu melawan efek berbahaya dari zat-zat toksik dan menjaga kesehatan hati.

10. Meningkatkan kesuburan

Kualitas sperma pada pria, , seperti motilitas (gerakan), jumlah, dan bentuknya, dapat ditingkatkan mellaui ekstrak daun kenikir

Selain itu, ekstrak ini juga tampaknya aman untuk dikonsumsi dan tidak berpengaruh negatif pada kesuburan wanita.

11. Antikanker

Daun kenikir mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan kerusakan pada DNA yang dapat menyebabkan kanker.

Studi menunjukkan bahwa ekstrak daun kenikir memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan memiliki efek sitotoksik pada sel-sel kanker tertentu.

Baca Juga: 7+ Manfaat Daun Mint: Memanjakan Lidah dan Menyehatkan Tubuh

Demikian tadi manfaat daun kenikir untuk kesehatan menurut penelitian. Pernahkah Anda mengonsumsinya?