Sonora.ID - Dalam artikel ini kita akan mempelajari bersama mengenai salah satu materi Fisika, yakni angka penting.
Apa sih yang dimaksud dengan angka penting itu? Berikut ini penjelasan lengkapnya mengenai pengertian, aturan, dan pembulatan angka penting yang dikutip dari buku Fisika 1A.
Pengertian Angka Penting
Angka penting disebut juga angka berarti atau angka signifikan, yaitu angka yang menunjukkan ketelitian
atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan.
Angka penting ini diperoleh dari hasil pengukuran. Sementara itu, angka yang bukan berasal dari hasil pengukuran disebut angka eksak, misalnya, jumlah siswa dalam satu kelas 30 orang.
Semakin banyak angka penting dalam suatu hasil pengukuran, semakin telitilah alat ukurnya. Contohnya, panjang rusuk kubus menurut jangka sorong adalah 13,4 mm dan menurut mikrometer sekrup 13,45 mm.
Bilangan 13,4 terdiri atas 3 angka penting; bilangan 13,45 terdiri atas 4 angka penting.
Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka taksiran (angka perkiraan atau angka diragukan). Misalnya, pada pembacaan panjang rusuk kubus dengan menggunakan mistar diperoleh angka 13,4 cm.
Angka 1 dan 3 adalah angka pasti karena jelas terdapat pada skala. Angka 4 diperoleh dari perkiraan sehingga disebut angka perkiraan atau angka diragukan.
Angka perkiraan selalu berada pada posisi terakhir atau diberi tanda khusus (misalnya, garis bawah atau dicetak tebal). Di belakang angka perkiraan, bukan angka penting lagi dan tidak mempunyai arti.
Baca Juga: Rumus Usaha dalam Fisika: Contoh Soal Lengkap dengan Jawabannya
Aturan Angka Penting
Sebuah angka adalah angka penting atau bukan dapat dilihat pada aturan di bawah ini.
Pembulatan Angka Penting
Aturan pembulatan angka penting adalah sebagai berikut.
Aturan Berhitung dengan Angka Penting
(1) Penjumlahan dan pengurangan
Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya boleh mengandung satu angka perkiraan. (Angka yang diragukan/perkiraan dicetak tebal).
Misalnya:
62,4 m + 15,32 m = 77,72 m = 77,7 m.
(2) Perkalian dan pembagian angka penting dengan angka penting
Hasil perkalian dan pembagian angka penting sama dengan banyaknya angka penting dari bilangan yang memiliki angka penting paling sedikit.
Misalnya, 2,32 cm x 2,8 cm = 6,496 cm² = 6,5 cm²
Jika terjadi perkalian berturut-turut, dua bilangan dikalikan dan dibulatkan dulu, lalu dikalikan dengan bilangan ketiga.
2,32 m x 2,4 m x 1 ,73 m=.....
2,32 m x 2,4 m= 5,568 m² = 5,6 m²
5,6 m² x 1,73 m= 9,688 m³
Hasil akhirnya menjadi 9,7 m³.
(3) Perkalian atau pembagian antara angka penting dengan angka eksak
Hasil perkalian atau pembagian antara angka penting dengan angka eksak memiliki angka penting sebanyak yang dimiliki angka pentingnya.
Misalnya, panjang sebatang kapur 4,67 cm (angka penting). Jika 12 buah kapur (angka eksak) saling disambungkan, panjangnya adalah 56,0 cm. Ini diperoleh dari 4,67 cm x 12 = 56,04 cm = 56,0 cm (3 angka penting).
(4) Pemangkatan dan penarikan akar
Banyaknya angka penting hasil pemangkatan dan penarikan akar sama dengan bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya.
Misalnya: 5,0 cm³ = 125cm³ = 130 cm³ (2 angka penting)
∛125m³ = 5,00 m (3 angka penting).
Demikianlah paparan lengkap mengenai materi angka penting.
Baca Juga: Cara Menghitung Mikrometer Sekrup yang Paling Tepat dan Benar
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.