Pontianak, Sonora.ID – Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB) gelar Silahturahmi dan Musyawarah Besar (Mubes) yang dihadiri Pengurus Daerah Paguyuban Jawa dari Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat di Ballroom Hotel Star Gajahmada Pontianak pada hari Rabu-Kamis (26-27 Juli 2023).
Sebagai Informasi Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB) sempat mengalami kesosongan dikarenakan Ketua Umum H Sadimo Yitno Perbowo dan Prof Slamet Raharjo wafat sebelum masa periodenya berakhir.
Guna meneruskan roda organisasi Paguyuban Jawa Kalimantan Barat (PJKB) kemudian dilakukan silahturahmi dan Musyawarah besar (Mubes) Paguyuban Jawa Kalimantan Barat yang sempat tertunda selama 1 tahun.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia penyelengara silahturahmi dan Musyawarah besar (Mubes), Sri Rejeki yang juga merupakan Bendahara Umum PJKB pada saat memberikan laporan kegiatan dihadapan peserta Mubes.
Baca Juga: Apresiasi Grebek Suro Paguyuban Jawa, Sekda Landak: Upaya Lestarikan Budaya dan Tradisi
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pelaksanaan silahturahmi dan Musyawarah besar (Mubes) PJKB yang seyogyanya dilaksanakan satu tahun yang lalu baru kali ini bias terlaksana,” ucapnya.
Sri Rejeki menyampaikan kegiatan ini diikuti seluruh Pengurus Daerah Paguyuban Jawa Se-Kalimantan Barat serta Sesepuh dan Pengurus Pusat (PP) Paguyuban Jawa Kalimantan Barat periode 2017-2022).
Sementara itu Pj Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalimantan Barat, Heri Kuncoro mengatakan bahwa kegiatan Silahturahmi dan Musyawarah Besar (Mubes) adalah amanat organisasi yang harus dilakukan sebagai pelaksanaan amanat AD/ART Organisasi.
“Saya bersyukur mesti sedikit terlambat pelaksanaanya pasca dua Tokoh Ketua Umum kita, Almarhum Bopo H Sadimo Yitno Perbowo dan Almarhum Bopo Prof Slamet Raharjo wafat, semoga pada kegiatan Mubes ini kita bisa memilih dan mendapatkan sosok Ketua Umum dan bisa melanjutkan cita-cita Ketua Umum sebelumnya,” ungkap Heri.
Heri menegaskan bahwa Paguyuban Jawa Kalimantan Barat merupakan wadah Silahturahmi dan pelestarian Budaya Warga jawa yang ada di Kalimantan Barat, tentu sebagai upaya terus menjalin Guyub Rukun Agawe Santosa.