Sonora.ID – Kata kerja atau biasa disebut juga dengan istilah verba ini adalah kategori kata yang menggambarkan proses kegiatan.

Pada umumnya, kata kerja digunakan sebagai istilah pada suatu kalimat dan bisa juga digunakan dalam kalimat perintah.

Adapun beberapa contoh kata kerja yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya duduk, makan, pergi, bangun, dan lainnya.

Dalam tata bahasa Indonesia, kata kerja dibagi ke dalam beberapa kelompok, salah satunya adalah kata kerja mental.

Kata kerja mental adalah jenis verba (kata kerja) yang menerangkan suatu respons atau reaksi terhadap suatu kejadian atau aktivitas.

Baca Juga: Kalimat: Pengertian, Unsur, dan Jenisnya, Materi Pelajaran Bahasa Indonesia

Jenis kata kerja ini biasanya disebut sebagai kata kerja tingkah laku karena menggambarkan perilaku atau tindakan seseorang.

Nah, artikel ini akan fokus membahas pengertian kata kerja mental beserta contohnya.

Pengertian Kata Kerja Mental

Secara umum, kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang digunakan untuk menjabarkan reaksi, respons, atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan atau aktivitas.

Jenis verba ini dikenal juga dengan sebutan kata kerja behavioral atau verba tingkah laku karena menggambarkan perilaku seseorang terhadap suatu kejadian atau fenomena yang dialami.

Meski kata kerja mental tidak begitu populer, namun penggunaannya cukup sering dipakai dalam berbagai teks bahasa Indonesia.

Kata kerja mental memiliki fungsi utama sebagai predikat atau inti predikat dalam kalimat walaupun dapat memiliki fungsi yang lain.

Kata kerja mental juga merupakan karakteristik yang menunjukkan sikap penulis. Selain itu kata kerja mental termasuk kedalam bagian dari kalimat verbal aktif transitif maupun kalimat verbal aktif intransitif.

Contoh Kata Kerja Mental

Berikut contoh kalimat kata kerja mental:

Baca Juga: 50+ Contoh Kalimat Ungkapan dan Artinya, Biasa Digunakan Sehari-hari 

1. Denny mendengar dangdut melalui radionya.
2. Fatimah melihat adiknya sedang belajar membaca Al-Qur'an di kamar.
3. Zulfikar menangis karena ditinggal ibunya untuk selamanya.
4. Shauba sangat cinta pada ibunya yang telah merawat dan membesarkannya.
5. Adam sangat suka liburan ke puncak untuk menghirup udara segar.
6. Jafar sedih dengan keadaan temannya yang terinfeksi virus corona.
7. Umair khawatir tidak naik kelas tahun ini.
8. Fuznan berpikir bahwa dia harus berusaha semaksimal kemampuannya.
9. Yusuf sangat mengerti apa yang Yunus rasakan setelah orang tuanya meniggal dunia.
10. Ubaid memahami bahwa ayahnya sangat mengiginkannya untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur'an.
11. Setelah dilanda banjir, keadaan desa itu sangatlah memprihatinkan.
12. Polisi menduga ada sejumlah hal yang janggal terkait peristiwa pencurian itu.
13. Mereka hanya bisa berasumsi tanpa memberikan fakta yang pasti.
14. Saya berpendapat bahwa sangat penting bagi kita untuk meneliti kembali persoalan itu.
15. Ketua RT menyimpulkan bahwa keluarga itu tidak bersalah.
16. Ina mendengar bunyi guntur, pertanda hujan akan datang.
17. Michael sedang merasakan nikmatnya jatuh cinta.
18. Tiap hari, aku hanya memikirkan cara melunasi utang keluargaku.
19. Dewi menyadari ada hal yang janggal di rumahnya.
20. Mereka menyukai penampilan boy group itu.
21. Ani menikmati makan malam yang dibuat neneknya.
22. Budi sedih ketika kucingnya hilang.
23. Tini ikhlas uangnya hilang di pasar.
24. Mail menerima uang penjualan ayam gorengnya.
25. Adik Rina menangis setelah makanannya jatuh.
26. Bobi tertawa ketika melihat acara komedi.
27. Ayah menyukai kado ulang tahun dari anak-anaknya.
28. Tono bersemangat berangkat ke sekolah di hari pertamanya.
29. Heri memarahi adiknya yang mencuri uangnya.
30. Nasrul memikirkan kejadian memalukannya minggu lalu.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi, dengan Penjelasannya Lengkap