1. Identitas Kelompok yang Kuat
Ketika seseorang memiliki identitas kelompok yang kuat, seperti suku, agama, atau bangsa, mereka cenderung mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok itu dan melihat kelompoknya sebagai lebih unggul daripada kelompok lain.
2. Kurangnya Pendidikan dan Pemahaman tentang Kelompok Lain
Kurangnya pendidikan atau pemahaman tentang kelompok lain dapat menyebabkan ketidakfahaman tentang budaya dan nilai-nilai mereka, sehingga memperkuat stereotipe dan prasangka.
3. Rasa Takut terhadap Perubahan atau Ancaman terhadap Identitas Kelompok
Etnosentrisme juga dapat muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial, ekonomi, atau politik yang dirasakan sebagai ancaman terhadap identitas kelompok.
4. Pengalaman Negatif dengan Kelompok Lain
Pengalaman negatif atau trauma masa lalu dengan kelompok lain dapat menyebabkan pembentukan sikap etnosentrisme sebagai bentuk pertahanan diri.
Baca Juga: Manfaat Globalisasi di Berbagai Bidang: Ekonomi hingga Teknologi
5. Pengaruh Budaya dan Media