7. Tumbuhan Bambu Air (Eleocharis)

Ciri-ciri:

• Tumbuhan rumput yang tumbuh dalam bentuk rumput paku.
• Daunnya tipis dan terangkat dari permukaan air.

8. Tumbuhan Lumut Air (Mosses)

Ciri-ciri:

• Tumbuhan kecil berbentuk rumput yang hidup di tempat-tempat yang lembab dan basah.
• Memiliki rhizoid sebagai akar yang digunakan untuk menempel pada substrat di lingkungan basah.

Baca Juga: 6 Fungsi Vakuola, Rongga yang Berada di dalam Sel Tumbuhan

9. Tumbuhan Kayu Tiga (Rhizophora spp.)

Ciri-ciri:

• Tumbuhan pohon yang dapat hidup di sepanjang tepi pantai dan daerah rawa-rawa.
• Akar udara khasnya tumbuh dari cabang-cabang dan membentuk jaringan yang rumit untuk menstabilkan tanah berlumpur di sekitarnya.

10. Tumbuhan Cemara Udang (Cyperus alternifolius)

Ciri-ciri:

• Tumbuhan semak dengan batang yang kokoh dan banyak daun hijau tebal yang tumbuh dalam bentuk kerucut.
• Akar tumbuhan ini juga berfungsi untuk menstabilkan tanaman di tanah yang basah.

Tumbuhan higrofit adalah contoh yang menarik dari adaptasi alami yang luar biasa terhadap lingkungan basah atau lembab.

Ciri-ciri khasnya memungkinkan mereka untuk bertahan dan berkembang dalam kondisi yang menghadirkan tantangan bagi banyak jenis tumbuhan.

Keberagaman tumbuhan higrofit mencerminkan keragaman ekosistem basah di seluruh dunia, seperti rawa-rawa, hutan hujan, dan tepi sungai.

Kehadiran tumbuhan higrofit tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan ekologi secara keseluruhan.

Dengan menghargai keunikan dan keberagaman tumbuhan higrofit, kita dapat lebih memahami keajaiban alam dan mengambil langkah-langkah untuk melestarikannya bagi generasi mendatang.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.