Politikus Partai Gerindra ini juga mengaku setuju dengan adanya wacana psikotes bagi calon peserta didik baru, untuk memastikan kondisi psikologinya.
Bukan untuk mendiskriminasi, melainkan untuk mengetahui masalah apa yang pernah dialami oleh yang bersangkutan. Sehingga sekolah dapat memiliki gambaran dan pedoman untuk mengatasi risiko konflik yang berpotensi terjadi.
Baca Juga: Didukung 13 DPD, DPW Gelora Kalsel Usulkan Prabowo Jadi Capres 2024
"Kegiatan pengenalan sekolah juga harus jadi acara yang menyenangkan, bukan menjadi ajang perundungan," tegasnya.
Seperti diketahui, publik dikejutkan dengan kasus penusukan yang terjadi pada siswa salah satu SMA Negeri di Banjarmasin.
Penusukan berlangsung pada pagi hari, sesaat sebelum Kegiatan Belajar dan Mengajar.
Pelaku yang masih duduk di bangku kelas 10 menusukkan pisau kepada korban karena mengaku sakit hati akibat terus dirundung.
Korban dan pelaku sudah sejak SD sekolah di tempat yang sama dan baru pada tahun ini sama-sama menjadi siswa baru di salah satu SMA Negeri favorit di Banjarmasin meskipun beda kelas.
Peristiwa itu sempat terekam CCTV di kelas dan saat ini korban masih menjalani perawatan insentif di RSUD Ulin Banjarmasin.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.