Ia menerangkan, dugaan pembullyan sejak di SMP itu belum bisa dibuktikan. Karena selama ini pihaknya memiliki catatan pengamatan terhadap siswa-siswanya.
Dari catatan pengamatan itu, para guru bisa memantau keseharian siswa di kelas. Sehingga jika memang ada kejadian buruk, maka akan dicatat dan dilaporkan untuk jadi evaluasi pihaknya.
"Kalau memang ada bullying di lingkungan sekolah pasti kami tindak. Tidak mungkin kami diam saja," ungkapnya.
Baca Juga: Minim RTH! Alokasikan 4 Miliar Untuk 4 Taman di Banjarmasin
Ia pun lantas berharap, agar masyarakat lebih bijak menanggapi pemberitaan yang beredar dan tak menyudutkan salah satu pihak.
Apalagi saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Masih belum jelas penyebabnya. Mari kita tunggu saja hasilnya dan jelas kami sebagai guru mereka di SMP berharap kasus ini selesai dengan baik," harapnya.
Hal senada juga disampaikan Wali Kelas pelaku di kelas IX.
Ia yang juga enggan disebutkan namanya itu mengatakan, selama ini pelaku dikenal anak yang pendiam di kelasnya.
"Dia cukup tertutup orangnya. Namun tetap berbaur dengan teman di kelasnya. Cuman memang tidak terlalu mencolok orang," katanya.
Ia pun mengaku heran, atas hal apa yang membuat pelaku tega menusuk temannya sendiri.
"Pastinya saya sebagai mantan wali kelasnya sangat menyayangkan perbuatan tidak baik itu. Entah apa yang membuatnya seperti itu," akhirnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.