Mengutip dari buku Cendekia Berbahasa, berdasarkan maknanya, kata dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni kata bermakna denotasi dan kata bermakna konotasi.
Disebut denotasi karena maknanya bersifat umum dan secara langsung menunjukkan makna yang sebenarnya atau lugas.
Disebut konotasi karena mengandung makna tambahan, kesan, dan nilai rasa yang dinyatakan secara langsung (kias).
Konotasi ini dapat dibedakan menjadi konotasi positif dan konotasi negatif. Konotasi positif mengandung nilai yang lebih tinggi, halus, dan menyenangkan.
Sebaliknya, konotasi negatif mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, dan tidak sopan. Contohnya, kata mampus dan gugur makna denotasinya adalah mati.
Akan tetapi, kata mampus termasuk konotasi negatif, sedangkan kata gugur termasuk konotasi positif.
Untuk memahaminya dengan lebih baik berikut ini kami sajikan kumpulan contoh kalimat denotasi dan konotasi lengkap dengan arti atau maknanya.
Contoh Kalimat Denotasi dan Konotasi Lengkap dengan Maknanya
Contoh Kalimat Denotasi
Paman Abdul memiliki seekor sapi perah. (sapi perah: sapi yang diambil air susunya)
Security itu bekerja hingga dini hari (dini: pagi sekali)
Tangan Reno terbakar ketika bermain api. (bermain api: melakukan permainan dengan api)
Ayam itu tenggelam di sungai. (tenggelam: masuk terbenam ke dalam air)
Makanan ini terasa pahit di mulut. (pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu)
Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa. (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
Setelah bermain, Diana menggulung tikar dan menyimpannya di balik pintu. (tikar: anyaman yang biasanya digunakan untuk tempat duduk)
Tangan kanan Dimas terasa sakit setelah terjatuh dari sepeda. (tangan kanan: tangan di sebelah kanan)
Ahmad membeli sepatu berwarna merah. (merah: warna dasar serupa dengan warna darah)
Alibaba menyeduh kopi dengan air panas. (panas: suhu air yang tinggi)
Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil)
Padi di sawah bu Yusda masih hijau. (hijau: muda)
Sungai yang berada di belakang rumah Anggi meluap akibat hujan tadi malam. (meluap: melimpah dengan banyak )
Gadis-gadis di desa sebelah dikenal sebagai pekerja keras. (gadis: perempuan yang belum bersuami)
Andi menggulung tikar yang ada di ruang tengah. (menggulung tikar: merapikan tikar dengan menekuk ke dalam membentuk spiral)
Contoh Kalimat Konotasi
Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin. (kabar angin: isu/tidak pasti kebenarannya)
Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa)
Didin sudah tahu akal bulus Bejo. (akal bulus: licik/ penipu)
Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam. (orang dalam: kerabat atau kenalan yang berwenang )
Rossi sangat lihai menunggangi kuda besinya. (kuda besi = motor balap)
Alvin berlapang dada menerima kekalahan dalam lomba olimpiade. (Berlapang dada bermakna menerima dengan tabah)
Gempa bumi itu membuatnya menjadi anak sebatang kara. (Sebatang kara bermakna tidak mempunyai sanak saudara)
Maharani adalah orang yang pandai bersilat lidah. (bersilat lidah: pandai berbohong)
Para karyawan di perusahaan startup itu ibarat hanya sebatas sapi perah bagi bosnya. (sapi perah: dimanfaatkan saja)
Raden ternyata keturunan darah biru. (darah biru: memiliki garis keturunan bangsawan)
Semenjak sukses merantau di kota, Mega menjadi buah bibir di kampungnya. (buah bibir: bahan pembicaraan)
Maudy adalah anak yang baik, namun sedikit keras kepala. (Keras kepala bermakna tidak mau menuruti nasihat orang lain)
Pak Anto menjadi tangan kanan polisi untuk membantu memecahkan kasus pembunuhan. (Tangan kanan bermakna orang kepercayaan)
Putri merupakan anak emas di keluarganya. (Anak emas bermakna anak yang paling disayang)
Pelaku begal sudah dijebloskan ke dalam jeruji besi. (Jeruji besi bermakna penjara)
Sekian penjelasan mengenai pengertian serta contoh kalimat denotatif dan konotatif lengkap dengan maknanya.