Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengekspor 36 komoditas andalan sebanyak 49,96 ribu ton dengan nilai US$ 98,33 juta atau setara Rp1,43 triliun.
Ekspor kali ini melibatkan 82 eksportir dan 34 negara tujuan. Pelepasan ekspor dalam rangka 354 Tahun Sulsel itu dilakukan oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8/2023).
Seremoni pelepasan diwakili oleh 8 eksportir di antaranya PT. Huady Nickel Alloy Indonesia (Produk Fero Nickel) tujuan China, CV. Adi Tirta (Produk Rumput Laut) tujuan China, Koperasi Kospermindo (Produk Rumput Laut) tujuan Vietnam, PT. Maruki Internasional Indonesia (Produk Butsudan / Furniture) tujuan Jepang.
Selanjutnya, PT. Rahmat Bahri Indonesia (Produk Rumput laut) tujuan China, PT. Gusti Aroma Atsiri Celebes (Produk Porang Chip) tujuan China, PT. Biota Laut Ganggang (Produk Carragenan) tujuan China dan PT. Mars Symbioscience Indonesia (Produk Cocoa Liquor) tujuan Australia.
Baca Juga: Diikuti 450 Ribu Peserta, Jalan Sehat Anti Mager Jadi Lautan Manusia
Andi Sudirman mengatakan, porang merupakan salah satu komoditi Sulsel yang cukup diminati pasar mancanegara. Permintaan ekspor porang lebih banyak ke China.
Porang berupa bahan mentah (raw material) dihasilkan dari Bulukumba.
"Terima kasih banyak teman-teman dari Bulukumba. Eksportirnya masih muda, umurnya 22 tahun," sebutnya.
Komoditi andalan Sulsel yang juga memiliki pasar ekspor besar adalah nikel. Andi Sudirman mengakui, eskpor nikel bahkan telah mendongkrak perekonomian Sulawesi Selatan.
"Sektor perdagangan ini kalau lancar bisa meningkatkan perekonomian, menjaga stabilitas, bahkan membuka lapangan pekerjaan," imbuhnya.
Adapun Sulawesi Selatan memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah untuk dapat diperdagangkan di pasar domestik dan internasional. Saat ini Sulsel telah mengekspor lebih 250 komoditas dan produk andalan yang meliputi perikanan, pertanian, produk industri dan produk tambang.
Secara kumulatif (c to c) ekspor Sulawesi Selatan periode Januari-Juni 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 17,37 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, dengan Volume Ekspor sebesar 1.034,66 Ton dan nilai sebesar US$ 1,12 Milyar (setara dengan Rp. 16,35 Triliun).
Neraca Perdagangan Sulawesi Selatan Periode Januari-Juni tahun 2023 surplus sebesar US$ 542,82 Juta atau setara dengan Rp. 7,92 triliun.
Baca Juga: Sulut Ekspor Direct Call Perikanan dan Pertanian Ketiga Kali ke Jepang
Nilai impor Sulawesi Selatan periode Januari-Juni tahun 2023 sebesar US$ 577,42.
Komoditas dan produk yang berkontribusi pada ekspor tahun 2023, dari sektor pertanian perikanan berkontribusi 13,29 %, sektor industri 11,48 % dan sektor tambang 75,23 %.
Lima komoditas utama Sulawesi Selatan yang diekspor periode Januari-juni 2023 meliputi; Nikel, Rumput Laut, Carragenan, Udang Segar dan Biji Kakao dan sebagian besar di ekspor ke Jepang, China, Malaysia, Amerika serikat dan Vietnam.
Sektor perdagangan ini jika lancar bisa meningkatkan perekonomian, menjaga stabilitas, bahkan membuka lapangan pekerjaan.
Kegiatan Pelepasan Ekspor ini, terselenggara atas kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan Instansi terkait, yaitu Kantor Wilayah 07 Bank BNI, Terminal Petikemas PT. Pelindo Makassar, Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar.
Kemudian Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Selatan, Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu & Keamanan Hasil Perikanan Makassar, Balai Besar Karantina Pertanian, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DPW Sulselbar dan pelaku usaha ekspor.
"Atas nama pemerintah provinsi mengucapkan terima kasih kepada para pelaku ekspor," ujarnya.