Edukasi tentang Life Skill dan Kekerasan Seksual merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan karakter remaja.
Dia memaparkan kondisi ASFR 15-19 tahun dan MUKP nasional dan provinsi tergambar dari hasil pendataan Keluarga tahun 2022 di mana Kehamilan di usia remaja (ASFR 15 – 19 tahun) di Indonesia tahun 2022 adalah 22,8 per 1000 perempuan kelompok usia 15 – 19 tahun.
Angka ini masih belum memenuhi target tahun 2022, yaitu 21 per 1000 perempuan kelompok usia 15 – 19 tahun.
“Sementara ASFR Kalimantan Barat tahun 2022 di angka 34,9 per 1000, ini perlu jadi catatan bagi kita bersama,“ ungkapnya.
Baca Juga: Forum Anak Daerah Kubu Raya Efektif Cegah Tawuran Antar Sekolah
Perundungan dan Bullying masih menjadi momok bagi remaja dimana negara Indonesia menempati peringkat 5 (lima) dalam kasus perundungan terbanyak, angkanya mencapai 30–60 kasus per tahun.
“Remaja harus memiliki Life Skill kemampuan berprilaku adaptif yang memungkinkan untuk remaja menghadapi tantangan ke depan,“ ujarnya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan berpesan kepada remaja Genre supaya bisa selalu berusaha untuk selalu berkontribusi untuk negeri ini. Muda berharap remaja–remaja bisa banyak melakukan inisiatif–inisiatif dalam mengahadapi tantangan yang semakin besar ke depan.
“Apalagi sekarang banyak tren Bullying dimana dapat menyebabkan trauma, kemudian narkoba, seks sebelum usianya,“ terangnya.
Bupati menekankan agar kaum remaja memiliki rasa tanggung jawab, karena itulah yang perlu kita tanamkan.
“Bagaimana caranya agar lebih banyak menggunakan waktu dan berinisiatif untuk terus berinteraksi, itu yang penting, “tegasnya.
Bunda Genre Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan juga mengharapkan para remaja harus memiliki mental dan percaya diri yang tinggi namun tetap menjadi pribadi yang rendah hati namun memiliki kualitas diri yang tinggi.
“Tentunya yang pertama agama mereka dikuatkan, kemudian karakter dan tanggung jawab mereka sebagai remaja, dimana mereka sudah bisa tergambar di diri mereka masa depan mereka seperti apa, sekolah sampai di mana, kapan menikah, mulai dibiasakan di usia genre ini, “ pesannya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani, Menyatakan kegiatan Jambore ini bersinergi dengan Workshop Upgrade Tentang Kita oleh BKKBN Prov. Kalbar prov Kalbar.
Baca Juga: HUT ke - 16 Kabupaten Kubu Raya, Ini Harapan Masyarakat
“Diharapkan kegiatan ini dapat membentuk remaja ini agar selalu aktif menjadi pendidik sebaya atau atau konselor bagi teman-temannya, terutama dalam hal mencegah dan menangkal 3 hal yaitu terkait dengan seks pra nikah, Napza, serta serta penyakit menular seksual, " jelasnya.
Selain tiga hal tadi lanjutnya, yang paling penting saat ini adalah "early things about stunting", itu harus ditanamkan kepada remaja karena pencegahan hulu dari stunting itu adalah remaja.
"Kita menyiapkan remaja putri yang Memang ketika pada usia yang cukup untuk menikah dia dalam keadaan sebagai calon pengantin yang sehat, yang lingkar lengan atasnya lebih dari 23,5 cm, sehingga ia akan hamil sebagai ibu yang sehat, bukan hamil dengan kurang energi kronis sehingga melahirkan anak stunting, sehingga bisa dicegah sejak calon ibu itu ketika usia remaja putri, " pungkasnya.
Kegiatan Jambore Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2023 terselenggara atas kerjasama DP3KB Kubu Raya bersama BKKBN Provinsi Kalbar, Forum Genre Kalbar dan Forum Genre Kubu Raya, serta ikut disponsori oleh Pertamina Patra Niaga DPPO Pertamina, TP PKK Kubu Raya, Telkomsel Pontianak, Sonora Pontianak dll.