"Memperhatikan usia ideal menikah juga penting, wanita 21 tahun dan laki-laki 25 tahun," ujarnya.
Shodiqin menjelaskan, program KB menjadi kunci penting dalam menurunkan angka stunting. Untuk itu, BKKBN terus berupaya meningkatkan kesertaan ber-KB masyarakat.
"Salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian Ibu dan bayi, selain karena pernikahan usia dini juga berpotensi melahirkan anak stunting. Dengan KB, angka kematian Ibu dan bayi bisa diturunkan bersama. Status kesehatan ibu dan anak meningkat terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan dan menjarangkan jarak kelahiran anak," sebutnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham mengatakan, stunting merupakan ancaman bagi kualitas SDM Indonesia.
Baca Juga: Rocky Gerung Minta Maaf Dianggap Manipulatif, Benny: Proses Hukum Lanjut
Jika angka stunting tidak diturunkan, sulit bagi bangsa Indonesia mewujudkan generasi emas 2045.
Menurutnya, stunting terjadi akibat kekurangan gizi dalam waktu cukup lama, ditambah kondisi sanitasi yang buruk.
Tak hanya itu, stunting disebabkan pula karena pola asuh dan pola makan yang salah dalam keluarga.
"Stunting bukan hanya menyebabkan anak jadi pendek, tapi otaknya juga tidak berkembang maksimal, kalau begini bisa berdampak pada kecerdasannya kelak dan akan mudah terserang penyakit," imbuh Aliyah.