Sonora.ID - Simak beberapa contoh puisi kemerdekaan yang bisa dijadikan referensi tema untuk lomba 17 Agustusan mendatang.
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia bisa dilakukan dengan beragam aktivitas.
Salah satunya dengan mengadakan perlombaan di sekitar rumah, sekolah atau bahkan di kantor.
Berbagai lomba pun digelar, mulai dari lomba balap karung, makan kerupuk hingga baca puisi bertema kemerdekaan.
Ada berbagai contoh puisi yang bisa dipilih untuk dibacakan saat lomba.
Berikut ulasannya.
Baca Juga: Teks Doa Upacara 17 Agustus, Bisa Dibacakan oleh Petugas Upacara
Contoh Puisi Kemerdekaan
Karya: Asty Kusumadewi
Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Namun, ada kisah nyata di balik itu semua
Penjajahan di mana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa
Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk merdeka!
Merdeka, merdeka, merdeka!
Hari itu bangsaku bahagia
17 Agustus 1945
Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara
Karya: Ikbal Alimuddin
Kita semua adalah pejuang
Pejuang buat diri kita sendiri
Memperjuangkan masa depan
Layaknya para pahlawan kemerdekaan
Perjuangan memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Karena di balik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti untuk diraih
Inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan
Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan bercucuran keringat
Bertumpah darah
Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya
Demi satu kata
“Merdeka”
Semangat perjuangan para pahlawan
Juga tertanam kuat di diri kita semua
Dalam meraih impian
Tidak semudah membalik telapak tangan
Butuh diterpa
Sampai titik darah penghabisan
Butuh berjuang
Demi satu kata
“Merdeka”
Karya: Taufik Ismail
Tidak ada pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya, inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Karya: Dilla Hardina Agustiani
Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang
17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa
Malam-malam penuh pertarungan
Kemana siang kami, tak kembali
Malam menjadi semakin pekat, dan semakin keruh permasalahannya
Diskusi yang tidak kunjung berakhir
Penat, lelah, kami terus beradu mulut
Memaki, tanpa ada benci dalam hati
Hanya untuk satu kata sepakat yang begitu alot
Untuk kalimat yang tertahan
Kesepakatan yang tidak kunjung usai
Untuk tanah air yang kian lelah akan penjajah
Merdeka adalah harga mati yang harus segera di bayar sah
Karya: Sapardi Djoko Darmono
Menatap merah putih
Melambai dan menari-nari di angkasa
Kibarannya telah banyak menelan korban
nyawa dan harta benda
Berkibarnya merah putih
Yang menjulang tinggi di angkasa
Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya
Dan tetesan air mata
Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah
Pejuang yang tak pernah merasa lelah
untuk berteriak : Merdeka!
Menatap merah putih
Adalah perlawanan melawan angkara murka
Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia
Menatap merah putih
Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan azasi manusia
Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi
Menatap merah putih
Adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela
Kibarannya di angkasa raya
Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian
Karena jasamu kita merdeka
Hidup di ujung barat hingga timur
Tanpa takut dan gugup yang membara
Kau rela mati demi kami
Kau rela miskin demi kami
Kau rela menderita demi kami
Untuk kami kau rela hancur
Berkatmu Indonesia bisa merdeka
Mengepak sayap melesat langit
Berkatmu Indonesia bisa jaya
Menembus zaman hingga canggih
Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian
Tak terbayang jika kesabaran itu takmenyertai derita kalian
Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian
Kami anak muda kami bangsa Indonesia
Berterima kasih untuk jasa jasamu para pahlawan
Karena perjuangan yang luar biasa kalian
Indonesia bisa menikmati udara kemerdekaan.
Contoh Puisi Kemerdekaan
Karya: Siti Halimah
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
Karya: Reza Hidayat
Pahlawanku …..
Bagaimana aku bisa membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku ….. engkaulah bunga bangsa
Karya: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Padang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
Aku tak ingin melihat bangsaku
Kalah tersungungkur oleh waktu
Aktu tak ingin melihat bangsaku
Jatuh tenggelam ke dalam kehancuran
Dengan tekad setinggi langit
Untuk tanah ini aku rela berkorban
Disaat percaya diriku menyusut
Disaat itulah semangatku semakin berkobar
Selama mentari masih menyinari dunia
Aku takkan berhenti sedetik pun
Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan
Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku
Bersatulah wahai penerus bangsa
Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang
Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu
Karena setiap usaha yang keras takkan mengkhianati
Harapanku akan selalu mengiringi
Untuk tanah negeri ini setiap hari
Aku tidak ingin lagi
Melihat ibu pertiwi tersiksa hati
Bila kecil kalian belajar mengeja nama
Dari bayi kami tak memiliki hal yang sama
Nama? Untuk apa dieja? Menegaskan agar diri ini tidak lupa?
Maka dari sini kita memang berbeda
Kau baca tulis, aku pun melakukannya… sekali lagi ini bukan mengeja nama
Sudah cukup mengenai sebuah kata yang membuat aku menoleh saat dibunyikan
Maka kita berbeda
Aku pun belajar cara mengeja
Merangkai huruf-huruf gandeng-menggandeng menjadi sebuah kata
Itu tidak terbaca sebagai sebuah nama
M-E-R mer D-E de K-A ka
Itu yang kami eja
Di setiap waktu tanpa sedikitpun tertarik dengan ejaan nama
Nama hanya gambarkan saya
Tapi merdeka untuk seluruh bangsa
Karya: Hernawati
Indonesia telah merdeka!
Sudah lama Indonesia merdeka
Merdeka dari penjajahan bangsa Eropa dan Asia
Merdeka dari penjajahan Portugis, Inggris, Belanda, dan Nippon Pemimpin Asia
Ya, saat ini Indonesia telah merdeka
Merdeka dari belenggu penjajahan kolonial yang begitu lama
Merdeka dari belenggu kependudukan militer jepang hingga muncul romusha
Indonesia saat ini telah merdeka, merdeka dari belenggu yang menyiksa
Wahai Indonesiaku tercinta!
Belenggu penjajah sudah begitu lama sirna
Biarkan kisah lampau menjadi sejarah bangsa
Kini dirimu telah merdeka
Wahai Indonesiaku tercinta!
Jangan sia-siakan kemerdekaan yang telah ada
Kemerdekaan yang kau dapat dengan tumpah darah dan tetesan air mata
Kemerdekaan yang kau dapat dari perjuangan dan pengorbanan pahlawan yang telah tiada
Wahai Indonesiaku tercinta!
Tanah airku yang selalu kupuja
Kini engkau telah merdeka
Saat ini Indonesia telah merdeka
Karya: Yamin
Sejarahmu terus terkenang di ingatanku
Tujuh belas Agustus saksi bisu hari kebebasanku
Para pahlawan bertaruh keras pertahankan keutuhanmu
Sebagai kenangan sepanjang hidup
Indonesia kini merdeka
Berkibarnya sang merah putih bawa napas lega tanpa nestapa
Mengenang cerita berderailah air mata
Kemerdekaan hilangkan jeritan lara
Indonesia merdeka ….
Lahirkan pemuda-pemudi bangsa
Terbang ke awan menguak kedamaian
Menengok ke kanan-kiri bawa kebaikan
Kaki cengkeram erat semboyan kemerdekaan
Karya: Asfis Suminarsih
Indah mengenang dalam bahagia
Nusantara kini telah bebas merdeka
Jadi negeri yang mandiri dan berjaya
Namun ….
Hingga negeri kita semakin berjaya di segala lininya
Kita tak bisa hanya bahagia dengan kata
Berikan bukti dengan segala upaya
Sepenuh hati kita bersama berikan karya
Dengan pikiran maupun tenaga
Wujudkan negeri makmur sentosa dalam naungan Pancasila
Keberagaman akan mewarnai indahnya
Dalam beda selalu bersama
Demikian beberapa contoh puisi kemerdekaan yang bisa jadi referensi untuk lomba 17 Agustusan mendatang.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News