Atribut Dinilai Mahal, DPRD Kalsel Ingatkan Sekolah Tidak Kejar Untung

9 Agustus 2023 11:30 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M. Lutfi Saifuddin
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M. Lutfi Saifuddin ( Smart Banjarmasin/Eva)

Banjarmasin, Sonora.ID – Pasca selesainya masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tingkat SMA/SMK sederajat dan dimulainya tahun ajaran baru, sejumlah keluhan diterima oleh DPRD Kalimantan Selatan.

Salah satunya terkait dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh orangtua peserta didik dalam penebusan atribut sekolah.

Mulai dari emblem atau lambang, baju seragam, kaos kaki hingga perlengkapan lainnya yang disediakan di koperasi sekolah.

Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin, mengungkapkan pihaknya menerima banyak laporan terkait masalah tersebut.

“Ya kita mengingatkan kembali kepada pihak sekolah, komite dan koperasi sekolah terkait hal tersebut. Memang diperbolehkan untuk menyiapkan, menyediakan atau mengkoordinir atribut sekolah, tapi bukan dengan tujuan bisnis,” tegasnya.

Baca Juga: Sempat Padam Berjam-jam, Kelistrikan di Kalsel & Kalteng Kembali Pulih

Apalagi jika dijual dengan harga yang dinilai lebih tinggi daripada harga di pasaran.

Secara tegas ia menyebut bahwa sekolah memang boleh menyediakan atribut-atribut tersebut, tapi tidak dengan niat untuk mendapat keuntungan yang besar.

“Sifatnya hanya untuk mempermudah orangtua maupun peserta didik dalam mendapatkan barang-barang tersebut. Termasuk juga untuk menyamakan atribut yang digunakan ketika berada di lingkungan sekolah,” tambah Lutfi.

Dari informasi yang didapat, pada proses daftar ulang peserta didik baru di tingkat SMA/SMK sederajat di Kalimantan Selatan, besaran biaya tebus atribut jadi yang paling disorot.

Seperti di salah satu SMK negeri di Banjarmasin yang menetapkan harga Rp30 ribu untuk satu pasang kaos kaki dan topi pramuka seharga Rp40 ribu yang disediakan oleh koperasi sekolah.

Padahal jika dilihat, dari bahan dan kualitas yang digunakan tidak jauh berbeda dengan kaos kaki yang dijual di pasaran, dengan harga di kisaran Rp10-15 ribu rupiah.

Dituturkan salah satu wali siswa, Ramadhan, dirinya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp1,9 juta untuk keperluan atribut sekolah adik perempuannya yang masuk SMK negeri di Banjarmasin.

Atribut tersebut sudah disediakan oleh pihak sekolah melalui koperasi yang daftarnya diberikan ketika proses daftar ulang berlangsung.

Baca Juga: Jadi Duta Genre Kalsel, Ini Tugas Yoga Putra Wibowo & Anandyta Amalia

“Lumayan banyak juga item yang masu dalam daftar tersebut, harganya juga lumayan sih, ya. Selain ada lambang-lambang sekolah, baju seragam, ada juga jas almamater, sampai tumbler berlambang sekolah,” ungkapnya.

Meskipun dimudahkan dengan penyediaan atribut oleh pihak sekolah, tapi Ia berharap harganya tak jauh berbeda dengan di pasaran.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm