Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.
"Perasaanku enggak enak banget ya?", ucapku penuh cemas.
“Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa," jawab Andri dengan santai.
Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.
"Arissss awasss! di depan ada jurang!," teriak Nindi.
"Aaaaaaaaaa!!!"
Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.
Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.
"Nindi... kamu sudah sadar, Nak?" tanya ibuku.
"Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?" tanyaku.
"Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan," jawab ibu sambil menitikkan air mata.
Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.
"Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku," batinku berkata.
Lantas, dua hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi, sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.
Baca Juga: 7 Contoh Cerpen Horor, Seram dan Menegangkan, Kamu Berani Baca?
2. Cowok Idaman
Pagi itu Tya berangkat sekolah bersama Ica sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya bertanya pada Ica.
"Ca, menurutmu tipe cewek idaman Ari itu kaya bagaimana sih?"
Sambil tersenyum Nina lantas menjawab. "Bagaimana ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah".
"Hmm gitu ya, enggak suka sama cewek yang hobi dandan berarti," sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan.
"Ya kira-kira seperti itu lah."
"Terus bagaimana dong supaya wajah tetep cantik, meski gak pake make up tebal?" tanya Tya lagi.
"Coba aja kamu pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona gitu," jawab Ica.
"Wah iya juga ya, nanti malam ku coba deh Ca."
Selama beberapa hari Tya mencoba ide yang diberikan oleh Ica. Tya senang karena wajahnya lama kelamaan mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas sudah mulai menghilang.
Masker bengkoang dan scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa terus ia gunakan, mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi.
Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan memesona agar menarik perhatian Ari, lelaki idamannya.
Baca Juga: 7 Contoh Cerpen Singkat Bermakna yang Inspiratif dan Tidak Membosankan
3. Tak Konsisten
Terdengar bunyi alarm begitu keras mengusik Agus yang terlelap. Dia menggeliat menahan rasa kantuk. Kemudian dia membuka matanya secara perlahan.
"Oh Tuhan!" Agus terkejut melihat jam ternyata pukul 07.00 pagi. Dia langsung bergegas menuju kamar mandi, kemudian dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas untuk pergi ke kantor.
Sesampainya ia di kantor, dia sudah terlambat menghadiri meeting yang diajukan dari jam biasannya karena bosnya akan segera pergi keluar negeri.
"Maaf, Pak. Saya boleh masuk?” tanya Agus pada bosnya yang sedang memimpin meeting.
"Iya, silakan duduk, Gus, tapi maaf hari ini proyekmu digantikan oleh Riyan."
"Tapi kenapa, Pak? Saya hanya terlambat sebentar."
"Ini bukan masalah sebentar atau lama. Kita di perusahaan ini para pekerja profesional. Proyek itu dari dulu saya percayakan sama kamu, tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten.
Meski telat sebentar, ada satu di antara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek itu. Jadi maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim," jelas bosnya dengan tegas.
Seketika Agus langsung terdiam dengan wajah yang penuh dengan penyesalan. Setelah meeting selesai, Agus pergi menuju meja kerjanya.
"Kamu kenapa hari ini, Gus? Sampai telat seperti ini tak seperti biasannya."
"Ini salahku, Dev. Aku begadang semalam nonton bola tim kesukaanku sampai larut malam, sampai-sampai aku lupa kalau ada proyek penting dan seharusnya menguntungkan bagiku."
"Hmm makanya kamu harus mengutamakan profesi dari pada hobi," sambung Devi sedikit menasihati.
Demikian paparan beberapa contoh cerpen singkat sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 5 Contoh Karya Sastra di Indonesia yang Perlu Diketahui