Salah satu pangan lokal Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras adalah sagu.
Sagu dinilai dapat membantu menopang persoalan pangan dan energi di Indonesia.
Sagu, telah lama menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di sebagian besar wilayah Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua.
Sebagai makanan pokok, sagu banyak tumbuh di hutan atau lingkungan sekitar tempat mereka hidup.
Sagu tidak hanya sebagai makanan pokok, tetapi juga sebagai bahan baku industri. Sagu dijadikan tepung, minyak, dan papan sagu.
Pohon sagu dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter. Dari satu pohon saja, dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.
Kandungan nutrisi terbanyak di dalam sagu adalah karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak.
Sagu mengandung nutrisi seperti 355 kalori, 85,6% karbohidrat, 5% serat, 0,5 gram protein/100 gram sagu hingga rendah kadar gula dan lemak.
Manfaatnya bisa sebagai sumber energi, mencegah diabetes, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan kesehatan tulang dan sendi, menjaga suhu tubuh, hingga dimanfaatkan untuk kesehatan kecantikan.