Wajo, Sonora.ID - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan menggelar lomba Nanre Sokkoreng yang merupakan makanan khas kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Makanan tersebut terbuat dari beras ketan. Lomba nanre Sokkoreng digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu, Sengkang, Selasa, 8 Agustus kemarin sebagai rangkaian Expo Dekranasda Sulsel Kreatif Andalan 2023.
Ketua Bidang Kemitraan Dekranasda Sulsel, Andi Hamdaniah Irawan mengatakan, lomba tersebut diikuti oleh 142 desa di kabupaten Wajo dengan tujuan untuk melestarikan kuliner tradisional.
"Ini adalah salah satu objek untuk memajukan kebudayaan. Salah satunya adalah pengetahuan kuliner tradisional," kata Hamdaniah.
Menurutnya, Sokkoreng adalah makanan khas kabupaten Wajo yang sudah jarang dijumpai. Bentuknya seperti tumpeng khas Bugis, yang terdiri dari tiga jenis nasi ketan.
Baca Juga: Pencocokan Data Subsidi Tepat LPG 3 Kg Wilayah Sulawesi Capai 90 Persen
"Jadi lomba ini sangat baik sekali untuk menjaga kebudayaan leluhur dari cara masak khas Kabupaten Wajo. Hasil dari lomba ini dinikmati langsung oleh bapak Gubernur, Bupati dan seluruh tamu undangan," jelasnya.
Selain lomba Nanre Sokkoreng, Expo Dekranasda Sulsel Kreatif Andalan 2023 bertema "mengembalikan kejayaan Sutera di Sulawesi Selatan" juga dimeriahkan lomba lainnya seperti fashion show dan lomba mewarnai.
Ketua Dekranasda Kabupaten Wajo, Sitti Maryam menambahkan, Nanre Sokkoreng adalah kuliner tradisional Wajo yang cara penyajiannya dibentuk seperti kerucut dan biasanya disajikan dalam nampan beserta lauk pauk pelengkapnya.
Ia menyebut, Nanre Sokkoreng adalah tradisi lama khas Bugis kerena proses pembuatanya sama dengan songkolo yang tidak dikukus melainkan dimasak di atas belanga.
Makanan itu lantas disajikan menggunakan anyaman daun lontar yang disebut dengan istilah assokkoreng.
"Itu artinya tempat membuat ketan. Tradisi ini sudah hampir punah sehingga gagasan ini muncul pada masyarakat kecamatan Bola oleh Keluarga Prof Wahyuddin Latunreng," kata Sitti.
Ia melanjutkan, menu itu sudah mengalami revitalisasi menjadi menu suguhan bagi tamu agung sehingga menjadi ciri khas Wajo.
Apalagi Wajo adalah penghasil pangan terbesar serta peternakan, perikanan dan perkebunan.
Baca Juga: Andi Sudirman Tanam 2,5 Juta Bibit Murbei di Wajo Demi Kembalikan Kejayaan Sutera
"Jadi zaman dahulu nanre Sokkoreng disajikan pada acara hajatan, haqikah, dan pengantin dengan bahan utama beras ketan merah, ketan hitam, atau ketan putih dengan menggunakan lauk lengkap bugis bale sekke," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Wajo, Amran Mahmud menuturkan, Nanre Sokkoreng sudah didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) sesuai pasal 38 Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta.
Ia pun mengapresiasi seluruh kepala desa yang mengikuti lomba tersebut. Menurut Amran, salah satu karya budaya pengetahuan tradisional yang wajib dilestarikan adalah kuliner.
"Dan melalui ajang Expo Dekranasda Sulsel ini kita perkenalkan melalui lomba Nanre Sokkoreng," ungkapnya.