Tasawuf adalah ilmu untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya.
Imam Al-Qusyairi berkata dalam Risalah-nya, "Sesungguhnya kalangan ini (sufi) sudah terlalu populer untuk sekedar membutuhkan identitas dari pecahan kata yang diambil dari bahasa." Artinya, istilah Tasawuf dan identitas Sufi sudah lebih dikenal dan masyhur sehingga tidak membutuhkan definisi lagi.
Beliau melanjutkan, "Tasawuf adalah makna (substansi) nya, sedangkan Sufi adalah orang (pelaku) nya. Setiap orang mengungkapkan sesuai dengan apa yang dialaminya. Menyebutkan semuanya satu-persatu hanya akan mengeluarkan kita dari topik pembicaraan sebenarnya, yaitu ringkasan. Saya hanya akan menyinggung beberapa di antaranya saja." Kemudian beliau menyebutkan riwayat-riwayat yang beliau dapatkan mengenai definisi Tasawuf.
Di antaranya adalah definisi yang diberikan oleh Abu Muhammad Al-Jariri, "Tasawuf adalah masuk ke dalam budi pekerti yang luhur dan keluar dari perilaku yang tercela."
Berdasarkan beberapa pemahaman di atas, tasawuf tak lain dan tak bukan adalah akhlaqul karimah alias etika atau moral.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi moral seseorang, semakin tinggi pula kadar tasawufnya.
Tentu saja untuk masuk ke dalam akhlak terpuji, seseorang tidak dapat lepas dari agama, karena agama adalah sumber moral. Maka, sangat keliru jika meneriakkan moral tapi di satu sisi mengabaikan agama.
Prinsip-prinsip Tasawuf
Baca Juga: Kesadaran Lingkungan Perlu Dilaksanakan Sebelum Ibadah Haji
1. Zikir