Zikir sebagai suatu proses pemurnian hati, pembersihan serta pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir kemudian bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa serta melantunkan lafaz zikir.
2. Fikr (Meditasi)
Saat pikiran merasa bingung atau bertanya-tanya, pusatkanlah perhatianmu yang kamu miliki ke dalam diri dengan berkonsentrasi pada satu titik. Meditasi sebagai suatu perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju suatu esensi diri.
3. Sahr (Bangkit)
Dengan membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran mata dan telinga. Selain itu juga sebagai suatu proses mendengarkan hati, serta proses meraih akses menuju potensi diri yang tersembunyi.
4. Ju’i (Merasa Lapar)
Merasakan lapar pada hati dan pikiran untuk kemudian bertahan mencari serta mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini kemudian melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah serta sabar dalam mencari jati diri.
5. Shumt (Menikmati Keheningan)
Baca Juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah yang Tak Boleh Dilewatkan
Berhenti berpikir serta mengatakan berbagai hal yang tidak perlu. Kedua hal ini merupakan proses menenangkan lidah serta otak serta mengalihkan dari godaan eksternal menuju Tuhan.
6. Shawm (Puasa)
Tidak hanya pada tubuh yang berpuasa melainkan pikiran juga. Proses ini kemudian termasuk puasa fisik, bermanfaat untuk dapat melepaskan diri dari hasrat dan keinginan otak serta pandangan atau persepsi indera eksternal.
7. Khalwat (Bersunyi Sendiri)
Berdoa dalam kondisi sunyi atau kesunyian, baik secara eksternal maupun internal akan membantu melepaskan diri. Bersunyi sendiri tetap akan mendekatkanmu dengan orang lain atau di tengah orang banyak.
8. Khidmat (Melayani)
Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang yang menemukan jalan jiwa untuk pelayanan dan pertumbuhan diri.
Demikian penjelasan mengenai ilmu tasawuf sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 2 Doa Syukur Nikmat Agar Dilipatgandakan Rezeki