“Kami berharap, Festival Antasari 2023 dapat menjadi katalisator dalam mempercepat peningkatan akseptasi dan pemahaman masyarakat akan pemanfaatan teknologi digital sehingga mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Kalsel,” harap Roy.
Baca Juga: Gedung Perkantoran Balai Kota Banjarmasin Bakal Dibangun, Urgent Kah?
Saat ini menurut Roy, dunia sedang mengalami transformasi besar-besaran melalui digitalisasi. Di mana teknologi informasi telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan bertransaksi.
Ia menilai, festival ini adalah panggilan kepada kita semua, dari masyarakat hingga perusahaan, untuk merangkul peluang yang ditawarkan oleh dunia digital. Namun, juga harus diingat bahwa dalam perjalanan menuju kemajuan, tidak boleh melupakan kewajiban kita sebagai pelindung dan pengawal alam.
"Dukung konservasi lingkungan" adalah peringatan bagi kita, bahwa dengan setiap langkah menuju digitalisasi, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan alam yang telah memberi kita tempat untuk hidup.
Disisi lain, sebagaimana nama dari kegiatan ini yakni “Festival Antasari” ia mengajak semua pihak untuk mengambil inspirasi dari perjuangan pangeran antasari, seorang tokoh pejuang dari tanah banjar yang berjuang untuk kebebasan dan keadilan.
“Marilah kita lanjutkan semangat beliau dengan semangat inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan,”
Festival Antasari terdiri dari berbagai kegiatan yaitu pembukaan (kick-off) yang dirangkaikan dengan kegiatan Banker’s Day 2023, Antasari Cashless Days yang akan berlangsung selama ±7 Minggu, di mana PJP akan memberikan promo di ratusan merchant yang tersebar di Kalsel.
Selain itu, ada pula Pesta Rakyat Banua yang dirangkaian dengan Pekan QRIS Nasional, Seminar Perlindungan Konsumen dan Transaksi Pembayaran Digital, Fun Run bertema “Banua Bukah Baimbaian”, High Level Meeting (HLM) TP2DD, serta dimeriahkan berbagai macam perlombaan dan ditutup dengan hiburan dan konser amal untuk warga Banua.
Baca Juga: Catat! Tiga SKPD Pemko Banjarmasin Bakal Dilelang