Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia serta rahmatnya kita bisa berkumpul di tempat dan waktu yang baik ini.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, kita dapat memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, semoga kita lebih meningkatkan rasa cinta kita pada Tanah Air dan bangsa.
Serta lebih meningkatkan daya juang kita terhadap bangsa dan negara, lebih mempersatukan jiwa dan segenap raga kita untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Peringatan ini sekaligus mengajak dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan semangat belajar agar lebih rajin lagi. Khususnya untuk generasi muda, mari kita tunjukkan sebagai generasi yang mampu membuat negara tercinta kita aman, tentram, damai dan lebih maju lagi.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Jika kita kenang perjuangan para pahlawan tahun 1945 maka terlintas jelas di benak kita bahwa semangat pertempuran yang bagaikan api yang tak kunjung padam itu begitu hebat menyatu pada jiwa para pahlawan pejuang 45 itu.
Betapa hebatnya para pejuang bangsa dalam mempertahankan dan merebut kemerdekaan negara kita dari tangan penjajah. kita sebagai rakyat Indonesia dan sebagai bangsa yang besar harus dapat menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa kita.
Namun, tak kalah pentingnya dengan peran kita semua sekarang ini. Perjuangan belumlah selesai. Korban telah banyak berjatuhan maka marilah kita tingkatkan terus jiwa dan semangat 45, dengan mewujudkan jiwa pembangunan yang tangguh.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Marilah kita kaum muda Indonesia bangkit kembali, memperjuangkan bangsa Indonesia, selalu bersemangat dan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air tercinta. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan belajar dan berprestasi.
Harumkan nama bangsa di kancah dunia. Mari kita tunjukkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam mempertahankan eksistensi kemerdekaan indonesia sebagai tanah air yang kita cintai ini.
Selamat berjuang, semangat belajar untuk menjadi generasi muda yang lebih baik. Dirgahayu Indonesiaku. Merdeka! Merdeka!
Demikianlah amanat pembina upacara yang singkat pada hari ini. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh Amanat Pembina Upacara 17 Agustus
Assalamu’alaikum Warahmatullah wabarakatuh
Merdeka! Saudara-saudari se Bangsa dan se tanah air
Guru-guru, santri-santri, karyawan dan karyawati.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, hari ini kita bersengaja hadir di tempat ini guna menyaksikan peristiwa penting peristiwa bersejarah. Upacara Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia 17 Agustus 2023. Sebuah momen sejarah bangsa Indonesia dalam menggapai cita. Kita ketahui bersama selama beberapa dekade sebelum tahun 1945, rakyat Indonesia telah berjuang untuk kebebasan negeri kita selama ratusan tahun. Berapa jiwa melayang demi sebuah asa; Merdeka. Merdeka atau mati berkumandang serentak di penjuru negeri. Orang tua, pemuda, anak-anak pun bermufakat atas kemerdekaan bangsa dan tanah air dari cengkeraman para penjajah. Bahwa penjajahan di atas muka bumi adalah sebuah tindakan tak terpuji dan tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Jadi saudara-saudariku…
Bangsa kita sudah bebas dari penjajahan. Dahulu hingga saat ini, bahkan sampai kapan pun terbebas dari penjajahan. Dari penjajahan bangsa lain, dari penjajahan apa pun. Termasuk penjajahan terhadap jiwa kita dari kebodohan. Karena diri pribadi kita, jiwa kita yang harus pertama kali bebas merdeka. Kita harus tetap bangkit tegak berdiri. Cita-cita kita tetap harus senantiasa berkibar. Seperti halnya bendera merah putih yang berkibar saat ini.
Ingatlah wahai saudara-saudariku…
Penjajah tidaklah musnah. Hingga saat yang dinanti akan tiba. Maka sepatutnya kita tetap bersiap diri. Bertaruh nyawa bilamana perlu. Berjuang dan memperjuangkan. Di atas kita hanya langit, di bawah kita hanya bumi. Ada Allah yang akan menolong kita. Allah Akbar.
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam adalah tidak hanya sebagai lembaga dimana kita menuntut ilmu. Namun juga sebagai benteng pertahanan Republik Indonesia. Sejarah telah mencatat, bagaimana para founding fathers di negeri ini bermula dari pondok pesantren. Para kiai dan santri-santri mempertahankan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan. Menggali lebih dalam keilmuan dan nilai-nilai perjuangan. Menggapai kebahagiaan tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Bahkan mati pun dapat menjadi kenikmatan. Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja. Allah Akbar. Merdeka.
Saudara-saudariku…
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah SWT merahmati kita.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Demikian beberapa contoh amanat Pembina Upacara 17 Agustus yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat.