Kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu mengendalikan nafsu untuk memegang posisi dan kekuasaan, serta mampu bekerja sama dengan sesama dalam mencapai tujuan bersama.
Kita dipanggil untuk menjauhkan diri dari sikap egois yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: 5 Teks Khutbah Tahun Baru Islam 1445 H, Singkat tapi Menyentuh Sanubari!
3. Kemerdekaan dalam Berpikir dan Berpendapat
Wahai saudara-saudaraku,
Kemerdekaan Republik Indonesia tidak hanya terbatas pada aspek materi dan fisik, tetapi juga dalam berpikir dan berpendapat.
Kita memiliki hak untuk menyuarakan pendapat dengan bebas, asalkan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan menghormati pandangan orang lain.
Kemerdekaan berpendapat harus diimbangi dengan tanggung jawab untuk tidak menyebarkan berita palsu atau memicu konflik.
Marilah kita menjadikan kemerdekaan berpikir dan berpendapat sebagai sarana memajukan bangsa, bukan sebagai alat untuk memecah belah.
Baca Juga: Bacaan Doa Khutbah Jumat Lengkap: Arti dan Tata Caranya
Sebagai bangsa yang merayakan HUT RI ke-78, marilah kita merenungkan nilai-nilai sejati kemerdekaan.
Kemerdekaan bukan hanya tentang bendera merah putih yang berkibar atau lagu kebangsaan yang berkumandang, tetapi tentang kemampuan kita untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia, membangun masyarakat yang adil, dan menciptakan lingkungan yang berdikari dan berdaya saing tinggi.
Semoga peringatan kali ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita sebagai generasi penerus perjuangan bangsa untuk menggapai kemerdekaan sejati, bukan hanya dalam nama, tetapi dalam jiwa dan tindakan sehari-hari.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.