Hal ini menjadi prasyarat bagi upaya pengembangan projek yang berkelanjutan. Adapun strategi dalam mengoptimalkan pelaksaan projek adalah sebagai berikut.
Kunci dari implementasi kegiatan projek adalah keterlibatan belajar peserta didik (student engagement) dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, pendidik sebagai fasilitator pembelajaran perlu terus berkreasi untuk meningkatkan partisipasi belajar seluruh peserta didik dalam serangkaian kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Beberapa hal dapat diupayakan pendidik untuk mendorong partisipasi peserta didik yang mengarah pada peningkatan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.
Baca Juga: Pengertian Kurikulum: Tujuan dan fungsinya dalam Dunia Pendidikan
Satuan pendidikan perlu melihat bahwa setiap upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan projek adalah proses belajar yang memerlukan waktu panjang untuk mencapai keberhasilan.
Peserta didik, pendidik, dan bahkan satuan pendidikan dapat berkembang secara bertahap sesuai dengan tahapan belajarnya.
Untuk mengoptimalkan hal tersebut, setiap pihak harus dapat saling mengomunikasikan pendapatnya dan memberikan umpan balik yang berkesinambungan dalam sebuah dialog yang reflektif.
Dalam konteks tersebut, pemberian ruang dan kesempatan harus dilengkapi dengan dukungan agar setiap individu dapat memberikan suara dan menentukan pilihan bagi setiap tantangan yang dihadapinya.
Budaya yang positif di satuan pendidikan mewujud dalam sikap pembelajar pada aktivitas sehari-hari.
Ketika misalnya terdapat pandangan bahwa melakukan kesalahan yang tidak disengaja bukanlah sesuatu hal yang buruk, maka peserta didik tentu saja tidak akan segan untuk bisa selalu mencoba.
Sebagai bentuk dari sebuah nilai, kemampuan yang diharapkan muncul dalam diri setiap pembelajar tidak dihadirkan sebagai sebuah instruksi, namun sebagai sebuah pembiasaan yang rutin dilakukan dalam keseharian.
Membudayakan nilai bukanlah sebuah upaya yang bisa dilakukan secara instan, sehingga diperlukan konsistensi dan komitmen untuk dapat membangunnya secara berkelanjutan.
Menutup rangkaian kegiatan projek
Tujuannya adalah untuk mengakhiri projek dengan kegiatan yang optimal. Kegiatan projek yang sudah berjalan melalui berbagai rangkaian aktivitas perlu diakhiri dengan sesuatu yang tidak kalah bermakna.
Dalam hal ini setidaknya terdapat dua kegiatan yang dapat diupayakan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran untuk mendorong peserta didik menggenapkan beragam hal yang telah dipelajarinya, yakni merancang perayaan belajar dan melakukan refleksi tindak lanjut.
Adapun strategi menutup rangkaian kegiatan projek adalah:
Perayaan belajar adalah kegiatan di mana peserta didik dapat menampilkan proses atau produk hasil belajarnya dalam sebuah acara yang melibatkan berbagai pihak sebagai partisipan.
Pihak tersebut dimulai dari orang tua dan keluarga lainnya, pendidik-pendidik dan staf satuan pendidikan, hingga masyarakat umum atas nama individu, instansi, atau komunitas tertentu.
Perayaan belajar umumnya berupa kegiatan pertunjukan atau pameran di mana peserta didik dapat membagikan pengalaman belajarnya kepada orang lain.
Kegiatan ini menjadi ajang apresiasi bagi peserta didik atas upaya yang telah dilakukannya selama melaksanakan projek.
Perayaan belajar adalah acara yang dimiliki oleh peserta didik, bukan pendidik.
Dalam hal ini pendidik berperan sebagai mentor yang mendampingi peserta didik selama proses pelaksanaannya.
Selain itu pendidik juga dapat meyakinkan peserta didik jika perayaan belajar adalah ajang untuk saling mengapresiasi, bukan saling mengevaluasi dan melakukan penilaian.
Oleh karenanya, kegiatan ini sebisa mungkin dapat dilakukan dengan perasaan sukacita.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Teori Belajar Behavioristik: Pengertian, Prinsip, Ciri dan Contohnya