Sonora.ID - Daging merupakan sumber protein hewani yang menjadi makanan pokok bagi banyak orang di seluruh dunia.
Bagi para pecinta daging, kualitas dan kelezatan daging merupakan hal yang sangat penting.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah marbling pada daging.
Istilah marbling ini berasal dari kata marble (marmer) karena lemak yang menyatu dengan daging akan membentuk pola yang mirip dengan corak marmer ketika daging tersebut dipotong.
Kualitas marbling dapat dilihat dari warna dan tekstur lemak intramuskular yang terdapat di antara serat otot pada daging sapi yang tampak saat dilihat dari dekat atau ketika daging itu dipotong.
Kualitas marbling memiliki pengaruh yang besar terhadap kelezatan dan cita rasa daging.
Ketika daging dimasak, lemak marbling akan mencair dan menyatu dengan daging, memberikan rasa yang lebih kaya dan melembutkan tekstur daging.
Lemak ini memberikan sensasi lembut dan beraroma ketika dikonsumsi, yang membuatnya menjadi pilihan yang sangat disukai oleh kebanyakan para pecinta kuliner.
Selain itu marbling juga berkontribusi pada tingkat kelembaban daging, saat proses memasak berlangsung.
Lemak marbling yang mencair akan menjaga kelembaban daging, mencegahnya menjadi terlalu kering dan keras saat selesai dimasak.
Tingkatan marbling pada daging sangatlah penting dalam industri perdagingan dan di pasar daging.
Berbagai negara dan bahkan wilayah memiliki sistem penilaian sendiri untuk tingkat marbling pada daging sapi.
Di antara sistem penilaian yang paling terkenal adalah skala marbling 1 sampai 12 yang digunakan di Jepang untuk daging Wagyu.
Pada umumnya, semakin tinggi tingkat marbling pada daging sapi, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut.
Daging dengan tingkat marbling tinggi biasanya dianggap sebagai daging premium karena rasanya yang luar biasa.
Sumber utama marbling pada daging sapi adalah genetika dan asupan pakan ternak. Oleh sebab itu, beberapa jenis sapi memiliki kecenderungan alami untuk menghasilkan marbling yang lebih tinggi. Misalnya, daging sapi wagyu yang terkenal memiliki marbling yang sangat baik, dan hal ini sebagian besar disebabkan oleh faktor genetika yang unik.
Asupan pakan ternak juga dapat mempengaruhi perkembangan marbling pada daging. Pemberian pakan yang tepat dan seimbang dapat membantu meningkatkan kualitas marbling pada daging.
Meskipun marbling meningkatkan cita rasa dan kelezatan daging, konsumsi lemak dalam jumlah berlebihan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh.
Keseimbangan dalam konsumsi daging dan nutrisi lainnya adalah hal yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan, daging dengan marbling yang baik sebaiknya dijadikan bagian dari pola makan yang seimbang dan yang juga mencakup konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein lainnya.
Penulis: Mochammad Hasan
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News