Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai berbagai contoh dongeng sebelum tidur yang bisa membuat anak anteng dan tidur pulas.
Membacakan dongeng sebelum tidur untuk anak merupakan tradisi yang telah dilakukan orang tua sejak dulu. P
raktik ini tidak hanya memberikan momen khusus antara orang tua dan anak, tetapi juga memiliki manfaat positif yang signifikan.
Secara konsep, dongeng tidak hanya bersifat menghibur, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap perkembangan anak.
Membacakan dongeng sebelum tidur dapat membantu anak merasa tenang dan rileks, membantu mereka tidur dengan lebih nyaman dan pulas.
Selain itu, dongeng juga merangsang imajinasi anak dan membantu mengembangkan kreativitas mereka.
Karakter-karakter dalam dongeng memberikan contoh yang baik dan mengajarkan nilai-nilai positif seperti kebaikan, kerjasama, dan kejujuran.
Selain memberikan manfaat emosional dan mental, membacakan dongeng sebelum tidur juga dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan kognitif anak.
Baca Juga: 3 Dongeng Kancil dan Buaya untuk Pengantar Tidur
Mereka belajar memahami cerita, mengembangkan kosakata, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang struktur cerita.
Dalam artikel ini, Sonora akan menyajikan beberapa contoh dongeng yang cocok untuk dibacakan sebelum tidur, dengan harapan dapat membantu anak-anak tidur dengan lebih nyenyak dan merangsang perkembangan positif mereka secara keseluruhan.
Maka, untuk tahu lebih jauh, berikut adalah berbagai contoh dongeng sebelum tidur sebagaimana yang Sonora kutip dari Bola.com berikut ini.
Dongeng Sebelum Tidur
1. Cerita Burung Gagak dengan Siput
Pada suatu hari burung gagak pergi berjalan-jajln. Dia kemudian tiba pada suatu tempat yang berair di mana siput sedang mencari makanan. Burung gagak ini lalu menyapa siput dan berkata, "Hai Siput, maukah engkau berlomba lari dengan saya?" Siput menjawab, "Saya tidak mempunyai kaki dan sayap, tidak berdaya untuk lari, berbeda dengan engkau dapat berjalan dan terbang di angkasa bebas."
Mendengar jawaban siput ini burung gagak kemudian mengejek dan mencelanya, "Kalau demikian, engkau bukan laki-laki karena dari perlombaan inilah membuktikan kemampuan kita." Siput ketika mendengar ejekan burung gagak itu menjadi tersinggung dan sakit hati.
Siput berkata kepada burung gagak, "Sebenarnya aku tak menyanggupinya permintaanmu, tetapi akan aku usahakan dan memenuhi permintaanmu, kapan akan kita laksanakan?" Burung gagak dan siput pada saat itu menentukan waktu pelaksanaan. Keduanya sepakat bahwa perlombaan lari akan dilaksanakan tiga hari yang akan datang. Siput tidak henti-hentinya berpikir mencari jalan untuk menundukkan burung gagak tadi.
Dia bekerja sama dengan teman-temannya dan menyuruh temannya yang lain menunggu di tempat-tempat tertentu mulai dari garis awal lomba sampai dengan tempat di mana garis akhir. Segala persiapan sudah siput siapkan dan waktu perlombaan pun telah ditetapkan.
Baca Juga: 4 Kumpulan Dongeng Si Kancil yang Bisa Kamu Bacakan untuk Si Kecil!
Di tempat itu burung gagak menyapa kepada siput, "Apakah engkau sudah siap?" Siput lalu menjawab, "Dari tadi saya sudah siap." Setelah aba-aba dimulai, burung gagak terbang ke tempat yang sudah ditentukan, tetapi ternyata siput sudah lama lebih dahulu menunggu di sana.
Burung gagak ketika tiba di tempat itu berteriak, "Hai Siput, di manakah engkau?" Siput yang sudah lama menunggu di tempat itu menjawab, "Halla, aku sudah capek menunggu dari tadi." Burung gagak berkata kepada siput, "Aku kalah dan mengakui bahwa engkaulah laki-laki." Burung gagak kemudian mengajak siput berbincang-bincang lebih dahulu.
Dalam percakapan ini burung gagak mohon supaya si siput membersihkan badannya lebih dahulu dari lendirnya. Siput mengeluarkan badan dari rumah siput itu dan langsung dimakan oleh burung gagak. Jadi, siput ini ditipu oleh burung gagak. Dengan demikian, tamatlah cerita ini.
2. Kerbau dan Lintah
Pada suatu hari lintah mengajak kerbau berlomba lari. Ajakan lintah ini diterima dengan senang hati oleh kerbau. Mereka bermufakat menentukan waktu dan tempat berlangsungnya perlombaan itu. Setelah beberapa hari berselang, tibalah saat yang mereka nanti-nantikan.
Perlombaan pun segera dimulai. Dalam perlombaan ini, lintah sudah menyusun rencana yang mantap. Pada saat start, lintah langsung melekat di kaki kerbau.
Setiap kali kerbau tiba pada garis finis dalam perlombaan lari bolak balik, ia selalu berseru memanggil lintah seraya berkata, "Hai lintah, di mana engkau?". "Dari tadi saya menunggu di sini!" jawab lintah. Demikian kerbau itu lari pulang balik berulang-ulang sehingga ia menjadi sangat lelah.
Pada saat-saat terakhir, kerbau ini memaksakan dirinya lari sampai tidak berdaya lagi karena darahnya diisap terus oleh lintah yang melekat di kakinya. Akhirnya kerbau ini kepayahan lalu ia pun mati. Jadi, dalam perlombaan ini keluarlah lintah sebagai pemenang di samping kenyang mengisap darah kerbau itu.
Cerita ini baik dijadikan ibarat bahwa apabila ada orang yang mengajak kita melakukan sesuatu janganlah cepat diterima sebelum diketahui apa tujuannya. Demikianlah cerita ini.
Baca Juga: 15 Dongeng Pendek untuk Anak SD, Cocok Dibaca Sebagai Pengantar Tidur
3. Si Kancil
Diceritakan seekor hewan kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya.
Saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang perangkap tersebut, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.
Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya.
Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah.
Demikian paparan mengenai berbagai contoh dongeng sebelum tidur sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 11 Dongeng Pendek untuk Anak SD, Penuh Pesan dan Amanat Penting