Banjarmasin, Sonora.ID - Berbagai aspirasi khususnya terkait dengan upaya menyelamatkan diri pada saat terjadinya situasi bencana, seperti banjir dan kebakaran disampaikan oleh belasan difabel di Banjarmasin.
Aspirasi mereka sampaikan saat bertemu dan berdiskusi dengan salah seorang peneliti dari University of Leeds, Inggris yakni Dr Desy Primasari.
Pertemuan ini sendiri terkait dengan akan dilakukannya pembuatan panduan kesiapan menghadapi bencana disabilitas inklusif.
Pembuatan panduan ini dilakukan University of Leeds, Inggris dengan menggandeng Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Banjarmasin dan juga Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Banjarmasin.
Setidaknya ada 15 perwakilan disabilitas dari PPDI dan HWDI Banjarmasin yang hadir, dan mereka ada yang berstatus difabel tunarungu, tunanetra, tunadaksa dan sebagainya.
Ketua PPDI Banjarmasin, Slamat Riyadi menyambut positif akan dibuatnya panduan untuk disabilitas saat menghadapi situasi bencana oleh University of Leeds Inggris ini.
Pasalnya dengan adanya panduan ini, tentunya akan memudahkan disabilitas di Banua dalam menyelamatkan diri ketikan menghadapi bencana.
Baca Juga: Asap Bercampur Panas Esktrim, Ribuan Warga Banjarmasin Terserang ISPA
"Apalagi seperti kita ketahui, Banjarmasin ini rentan dengan bencana seperti kebakaran dan banjir. Dengan adanya panduan, minimal bisa menyelamatkan diri dan tentunya juga sangat penting adanya peran dari orang sekitar," ujarnya.
Ditambahkannya panduan ini sendiri juga diharapkan akan digunakan juga oleh instansi terkait, seperti Badan Penyelamatan Bencana Daerah (BPBD) dan juga Basarnas.
Sementara itu Dr Desy menerangkan pembuatan panduan ini dibiayai oleh Economic and Social Research Council dan juga Generate.