Pembeli: “Boleh kurang ‘kan, Bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”
Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja, ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Rp28.000 ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?”
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Pembeli: “Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.”
Contoh Negosiasi Menawar Tarif Angkutan
Calon penumpang: “Bang, ke Pasar Panjang berapa?”
Tukang becak: “12 ribu, Mbak.”
Calon penumpang: “Yah, kok mahal banget Bang, 6 ribu aja.”
Tukang becak: “Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Panjang kan jauh.”
Calon penumpang: “Iya deh, saya tambah jadi 8 ribu, gimana?”
Tukang becak: “Naikin dikit Mbak, jadi 10 ribu.”
Calon penumpang: “Baiklah Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Baru ya, Bang.”
Baca Juga: 7 Contoh Teks Eksplanasi Angin Puting Beliung Sesuai Strukturnya
Contoh Negosiasi di Bank
Pegawai bank: “Selamat pagi, pak.”
Nasabah: “Pagi, mba”
Pegawai bank: “Ada yang bisa saya bantu?”
Nasabah: “Saya ingin mengajukan pinjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?”
Pegawai bank: “Bisa, pak.”
Pegawai bank: “Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang.”
Nasabah: “Dua-duanya sama-sama bagus, mba?”
Pegawai bank: “Iya, pak, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta.”
Nasabah: “Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?”
Pegawai bank: “Hanya BPKB kendaraan bermotor saja dan bunganya sebesar 2,5%.”
Nasabah: “Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?
Pegawai bank:”Belum bisa, pak.”
Nasabah: “Batas waktu cicilannya berapa bulan?”
Pegawai bank: “Untuk batas cicilannya selama 5 bulan.”
Nasabah: “Terima kasih atas informasinya, mba. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang.”
Pegawai bank: “Apa bapak sudah benar-benar yakin?”
Nasabah: “Saya sudah yakin, mba.”
Pegawai bank: “Terima kasih atas kehadirannya, pak. Sampai jumpa kembali.”
Nasabah: “Baik, mba. Sekali lagi saya terima kasih.”
Contoh Teks Negosiasi Bertema Pendidikan
Ayah: “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.”
Anak: “Ada apa, Yah?”
Ayah: “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?”
Anak: “Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.”
Ayah: “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”
Anak: “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.”
Ayah: “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
Anak: “Waduh, Ayah gimana, sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif.”
Ayah: “Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?”
Anak: “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”
Ayah: “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Anak: “Iya, yah.”
Baca Juga: 7 Contoh Teks Eksplanasi Budaya Sesuai Strukturnya, Lengkap!