Sonora.ID - Berikut ini sederet contoh teks negosiasi yang bisa dijadikan referensi.
Negosiasi merupakan proses tawar menawar dengan jalan berunding hingga mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak yang lain.
Negosiasi juga banyak sekali digunakan dalam keseharian seperti proses penawaran barang, kerja sama, hingga neoisasi dengan rekan kerja.
Untuk memahami teks negosiasi dengan lebih detail, yuk langsung saja simak contohnya di bawah ini:
Contoh Negosiasi di Lingkungan Sekolah
Negosiasi antara Bu Dewi sebagai wali kelas dengan ketua kelas bernama Rahma berkaitan dengan rencana study tour ke Yogyakarta.
Bu Dewi: “Rahma, bagaimana rencana study tour ke Yogyakarta, apakah semua anggota kelas setuju?”
Rahma: “Saya sudah berbicara dengan mereka Bu, hanya ada usulan untuk destinasinya diganti ke Bali saja Bu.”
Bu Dewi: “Wah, kenapa pada minta seperti itu?”
Rahma: “Karena sekolah kita sudah sering ke Yogyakarta, Bu. Kalau ke Bali kan belum pernah sama sekali.”
Bu Dewi: “Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju.”
Rahma: “Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut.”
Bu Dewi: “Aduh bagaimana ya, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Rahma: “Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana study tour diganti ke Bali.”
Bu Dewi: “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicarakan dengan beliau, lalu nanti kabari Ibu hasilnya.”
Rahma: “Baik Bu.”
Baca Juga: 6 Contoh Teks Prosedur Kompleks dalam Kehidupan Sehari-hari dan Strukturnya
Contoh Teks Negosiasi Perdagangan
Pembeli: “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
Pembeli: “Boleh kurang ‘kan, Bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”
Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja, ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Rp28.000 ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?”
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Pembeli: “Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.”
Contoh Negosiasi Menawar Tarif Angkutan
Calon penumpang: “Bang, ke Pasar Panjang berapa?”
Tukang becak: “12 ribu, Mbak.”
Calon penumpang: “Yah, kok mahal banget Bang, 6 ribu aja.”
Tukang becak: “Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Panjang kan jauh.”
Calon penumpang: “Iya deh, saya tambah jadi 8 ribu, gimana?”
Tukang becak: “Naikin dikit Mbak, jadi 10 ribu.”
Calon penumpang: “Baiklah Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Baru ya, Bang.”
Baca Juga: 7 Contoh Teks Eksplanasi Angin Puting Beliung Sesuai Strukturnya
Contoh Negosiasi di Bank
Pegawai bank: “Selamat pagi, pak.”
Nasabah: “Pagi, mba”
Pegawai bank: “Ada yang bisa saya bantu?”
Nasabah: “Saya ingin mengajukan pinjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?”
Pegawai bank: “Bisa, pak.”
Pegawai bank: “Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang.”
Nasabah: “Dua-duanya sama-sama bagus, mba?”
Pegawai bank: “Iya, pak, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta.”
Nasabah: “Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?”
Pegawai bank: “Hanya BPKB kendaraan bermotor saja dan bunganya sebesar 2,5%.”
Nasabah: “Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?
Pegawai bank:”Belum bisa, pak.”
Nasabah: “Batas waktu cicilannya berapa bulan?”
Pegawai bank: “Untuk batas cicilannya selama 5 bulan.”
Nasabah: “Terima kasih atas informasinya, mba. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang.”
Pegawai bank: “Apa bapak sudah benar-benar yakin?”
Nasabah: “Saya sudah yakin, mba.”
Pegawai bank: “Terima kasih atas kehadirannya, pak. Sampai jumpa kembali.”
Nasabah: “Baik, mba. Sekali lagi saya terima kasih.”
Contoh Teks Negosiasi Bertema Pendidikan
Ayah: “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.”
Anak: “Ada apa, Yah?”
Ayah: “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?”
Anak: “Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.”
Ayah: “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”
Anak: “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.”
Ayah: “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
Anak: “Waduh, Ayah gimana, sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif.”
Ayah: “Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?”
Anak: “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”
Ayah: “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Anak: “Iya, yah.”
Baca Juga: 7 Contoh Teks Eksplanasi Budaya Sesuai Strukturnya, Lengkap!