Sonora.ID - Berikut ini adalah 7 cerpen tentang keluarga yang menyentuh hati dan sangat bermakna bagi pembacanya.
Cerita pendek atau cerpen merupakan salah satu karya sastra yang menarik untuk dibaca karena memiliki tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Ada banyak sekali tema yang bisa diangkat dalam karya sastra ini, salah satunya adalah cerpen tentang keluarga.
Tema cerpen tersebut sangat diminati oleh banyak pembaca karena kerap menyentuh hati dan memiliki makna yang sangat mendalam.
Kamu bisa langsung menyimak 7 cerpen tentang keluarga berikut ini yang sudah Sonora ID rangkum dari berbagai sumber.
1. Sedekah Sederhana
Baca Juga: 8 Cerita Pendek tentang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2023 yang Menarik
Namaku Mariyam aku tinggal di sebuah pedesaan di Jawa Barat. Ayah ku bekerja sebagai guru ngaji di kampungku. Dan ibuku seorang penjahit.
Kami berkehidupan sangat sederhana.
Aku bersekolah di SD Negeri dekat dengan kampungku, setiap hari aku mengambil dagangan dari mpok yuni untuk di titipkan di warung-warung sambil berangkat sekolah.
Dan pulangnya aku akan menagih hasil simpanan di warung-warung tersebut. Pekerjaan ini untuk meringankan kedua orang tuaku agar tidak memberikan uang jajan.
Namun ada salah satu ajaran yang di ajarkan oleh ayah ibuku yang sampai saat ini selalu teringat yaitu sedekah subuh.
“Sedekahlah saat waktu subuh, karena pada waktu subuh akan datang malaikat yang memohonkan dua permohonan. Yang pertama tambahkanlah rezeki orang yang menunaikan sedekah subuh dan bangkrutkanlah orang yang menahan hartanya dan tidak bersedekah.”
Itu merupakan nasihat dari sang ayah ketika selesai melaksanakan shalat subuh. Aku ibu dan ayah mempunyai tempat sendiri-sendiri untuk menyimpan sedekah subuh kami.
Dan amalan itu telah kami amalkan sampai usiaku tiga puluh tahun dan kini orang tuaku telah tiada namun nasihatnya masih kami amalkan dan sangat luar biasa.
Kehidupan kami begitu damai dan tentram meski kami tidak kaya namun setiap rezeki yang kami dapatkan terasa berkah dan nikmat. Karena kunci kenikmatan adalah rasa syukur.
Kesederhanaan yang diajarkan orang tua kami begitu sangat berarti untuk kami menjalani kehidupan duniawi yang hanya sebentar ini. Kelapangan rezeki, tentram hidup, banyak saudara dan damai.
2. Waktu yang Berharga Bersama Ayah
Tak seperti ayah pada umumnya, aku hanya bisa bertemu ayah satu bulan satu kali. Kalau pun bertemu waktunya sangat singkat, bisa tiga atau empat hari. Paling lama mungkin sekitar satu minggu ayah bisa diam di rumah.
Ayahku adalah seorang pelaut yang waktunya dihabiskan di tengah samudra.