Banjarmasin, Sonora.ID – Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Hasil Pendampingan Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik Tahun 2023, di salah satu hotel berbintang di kawasan S. Parman Banjarmasin, pada 29 hingga 31 Agustus 2023.

DKT lanjutan ini diikuti 54 peserta yang di antaranya berasal dari kalangan pegawai pemerintah tingkat provinsi dan juga kabupaten kota, media, sekolah, dan pengelola objek wisata.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalsel, Armiati Rasyid mengatakan, tingkat kepatuhan penggunaan Bahasa Indonesia di ruang public terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2021, penggunaan Bahasa Indonesia di ruang public masih berada di angka 43 persen. Dengan upaya yang dilakukan, posisinya naik ke angka 56 persen di tahun 2022.

“Dengan capaian itu, kami optimis dapat mencapai target 75 persen pada tahun 2023,” tutur Armiati kepada Smart FM Banjarmasin, usai pembukaan DKT, pada Selasa (29/08) sore.

Dijelaskan Armiati, dalam Undang-undang nomor 24 tahun 2009, telah diatur penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik.

Setidaknya terdapat 7 ruang publik yang harus diberi nama menggunakan Bahasa Indonesia, seperti papan nama Lembaga, dan nama Gedung.

“Informasi di ruang publik yang banyak diakses oleh masyarakat harusnya menggunakan Bahasa Indonesia,” sebutnya.

Menurut Armiati, setelah dilakukan pendampingan, sudah ada beberapa lembaga, salah satunya Dinas Pariwita Provinsi Kalsel yang mengalami peningkatan kepatuhan penggunaan Bahasa Indonesia.

“Nilainya (Dinas Pariwisata Kalsel) sudah bagus,” ucapnya.

Baca Juga: Lagi-Lagi Perselingkuhan. Sekda: Berani Berbuat Berani Tanggung Jawab!

Menurut Armiati, pihaknya akan terus melakukan aksi pengutamaan penggunaan Bahasa indonesia, agar target penggunaan Bahasa Indonesia di ruang public sebesar 92 persen dapat tercapai tahun depan.

“Akan kami upayakan agar target 92 persen tercapai tahun depan,” tuturnya.

Untuk mencapai target yang diinginkan, Balai Bahasa Kalsel menurut Armiati mengajak seluruh peserta DKT kali ini, untuk bersama-sama menjadi agen perubahan di lingkungan kerja masing-masing dalam menggunakan Bahasa Indonesia

“Kami mengajak seluruh peserta DKT ini untuk bersama-sama memberikan contoh yang baik bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar,” sambung Armiati.

Sementara itu, saat mewakili Sekdaprov Kalsel dalam membuka kegiatan DKT, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Kalsel, Nurul Fajar Desira mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pendampingan pengutamaan Bahasa Indonesia di ruang public yang digelar Balai Bahasa Provinsi Kalsel.

Menurut Fajar, kegiatan DKT ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kepatuhan penggunaan Bahasa Indonesia, khususnya di lingkungan Setdaprov Kalsel, seperti dalam pembuatan surat menyurat.

“Tujuannya kan ingin menggunakan Bahasa indonesia dengan baik dan benar seperti keperluan untuk surat,” tutur Fajar usai pembukaan acara.

Di sisi lain, upaya pengutamaan penggunaan Bahasa Indonesia ini menurut Fajar sangat positif dalam rangka menangkal pengaruh negatif dari penggunaan Bahasa asing dan gaul.

“Untuk menangkat pengaruh Bahasa luar dan bahasa gaul, maka kegiatan ini sanat baik,” pungkasnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Blak-Blakan! Pengakuan Istri Korban Perselingkuhan ASN Pemko Banjarmasin