Banjarmasin, Sonora.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin mengusulkan status siaga untuk kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Banjarmasin.
Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan. Menghindari adanya karhutla di Kota Banjarmasin.
"Tinggal menunggu persetujuan pimpinan (Wali Kota). Status siaga nantinya berlaku hingga akhir Oktober mendatang," ucap Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin, Husni Thamrin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Rabu (30/8).
Sejatinya, penetapan status siaga karhutla sudah diusulkan sejak Juli lalu. Namun, lantaran belum ada titik kebakaran lahan yang tampak dan masih ada hujan yang mengguyur, penetapan status itupun belum bisa dilakukan.
Namun sekarang menurutnya, titik kebakaran lahan sudah tampak dan hujan juga tak lagi mengguyur. Sehingga sudah waktunya penetapan status itu diajukan.
"Syarat penetapan harus ada temuan titik kebakaran lahan. Kemudian, tak ada hujan yang mengguyur selama lima hari berturut-turut," jelasnya.
Di sisi lain, jumlah titik kebakaran lahan diakuinya terus bertambah. Kini, sudah ada 21 titik, dari sebelumnya yang hanya 17 titik berdasarkan data 15 Agustus lalu.
Dari sebanyak 21 titik itu, diketahui ada satu titik yang luasan lahan terbakar mencapai 1,5 hektare. Itu terjadi di Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Alhasil, secara keseluruhan luasan lahan yang terbakar di Kota Banjarmasin kini sudah mencapai 2,26 hektar.
Selain karena faktor sulitnya sumber air dan akses menuju lokasi, angin yang berhembus kencang juga menjadi penyebab lahan seluas itu terbakar. Alhasil, titik api pun menjadi tersebar.
"Makanya saat itu, upaya pemadaman pun berlangsung lama. Hampir lima jam, kebakaran lahan baru bisa diatasi. Sejauh ini, itu lahan yang paling luas terbakar," tekannya.