Seekor guppy betina dapat menyimpan sperma jantan selama berbulan-bulan, membuahi banyak telur.
6. Ular berbisa
Kebanyakan ular berbisa bersifat ovovivipar. Ular derik terkenal karena bisa melahirkan anak, tetapi seperti kebanyakan reptilia, ular derik bukanlah hewan vivipar yang sebenarnya.
Induknya mengerami telur-telur tersebut di dalam tubuhnya, menetas semuanya sekaligus, lalu melahirkan anak-anaknya.
7. Anakonda
Karena ukurannya yang sangat besar, anakonda melahirkan anak yang jauh lebih besar dibandingkan ular ovovivipar lainnya.
Betina secara rutin melahirkan 20-40 anak setelah telur menetas, tetapi jumlah induk lebih dari 100 bukanlah hal yang tidak pernah terdengar.
Baca Juga: 5 Drama dan Film Korea Bertema Pencinta Hewan Bikin Hati Meleleh
8. Kuda laut
Setelah telur dibuahi, telur tersebut dimasukkan ke dalam kantung perut pejantan, tempat mereka diinkubasi dan diberi nutrisi sebelum menetas.
Setelah menetas, masih memerlukan waktu beberapa saat sebelum kuda laut yang baru lahir keluar dari kantongnya.
9. Bunglon
Reptil yang berubah warna ini bersifat ovipar, seperti kadal pada umumnya. Tetapi beberapa spesies bersifat ovovivipar. Pada spesies ini, biasanya terdapat masa kehamilan lima hingga enam bulan.
Jika saatnya tiba, induknya akan meletakkan telur-telur tersebut ke dahan, pada titik ini telur-telur tersebut hanya berupa selaput lengket kantung kuning telur yang mengelilingi bunglon muda.
10. Platipus
Meskipun merupakan mamalia , ia memiliki paruh seperti bebek dan kaki berselaput, untuk beradaptasi dengan kehidupan akuatik.
platipus bertelur dan tidak langsung menetas setelah bertelur, selama waktu tersebut induknya mengerami telur-telur tersebut dalam waktu yang lama.
Demikian adalah informasi mengenai contoh hewan ovovivipar di alam bebas. Semoga bermanfaat.