“Dampaknya adalah peningkatan produktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas (TPK) Makassar dan TPK Ambon, dari 35 boks perjam perkapal menjadi 50 boks perjam perkapal sehingga port stay menjadi 1 hari, dari sebelumnya 2 hari.”
Sementara digitalisasi pelayanan dilakukan dengan implementasi beberapa aplikasi, yaitu di antaranya Phinisi, PTOS-M, dan Tonus. “Salah satu tujuan penting digitalisasi ini adalah untuk meminimalisir pungutan liar karena tidak ada lagi pembayaran secara tunai,” tukasnya.
Pembangunan Makassar New Port Segera Rampung
Enriany mengatakan, salah satu pelabuhan di wilayah kerja Pelindo Regional 4 yang paling merasakan sistem digitalisasi adalah Makassar New Port (MNP) atau yang kini berganti nama menjadi Terminal Petikemas New Makassar T2.
Sejak Tahap 1 A beroperasi pada 2 November 2018 lalu, terminal peti kemas yang dibangun untuk mengurangi penumpukan peti kemas di Terminal Petikemas Makassar (TPM) yang kini disebut Terminal Petikemas New Makassar T1 ini, hampir seluruh pelayanannya dioperasikan melalui sistem digital.
Kini, tepat 2 tahun Pelindo merger, pengembangan Terminal Petikemas New Makassar T2 atau MNP telah hampir rampung. “Saat ini progress pembangunannya telah mencapai 99,4% dan diharapkan bisa selesai akhir September 2023 ini,” kata Regional Head 4 Pelindo.
Pengelolaan Terminal Petikemas New Makassar T2 (MNP) Tahap 1B dan 1C kini sudah diserahkan pada Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), yakni anak usaha Pelindo yang memiliki fokus bisnis pada arus barang yang menggunakan kontainer.
Chaerur Rijal, Manager Pengelolaan Operasi T1 Terminal Petikemas New Makassar menambahkan, dengan selesainya pembangunan Terminal Petikemas New Makassar T2 (MNP) Tahap 1B dan 1C, kegiatan ekspor dan impor akan lebih difokuskan di MNP karena peralatan yang dimiliki lebih siap untuk menangani ekspor impor peti kemas.
“Oleh sebab itu, untuk bisa mengoptimalkan fungsi Terminal Petikemas New Makassar T2 (MNP), ke depannya Pelindo membutuhkan dukungan stakeholder terkait khususnya para pelaku usaha dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News