Puisi Rakyat: Pengertian, Jenis, Ciri, Kebahasaan, serta Contohnya

4 September 2023 16:29 WIB
Puisi rakyat dari pengertian, jenis, ciri, kebahasaan, hingga contohnya.
Puisi rakyat dari pengertian, jenis, ciri, kebahasaan, hingga contohnya. ( Freepik)

Sonora.ID - Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian puisi rakyat lengkap dengan jenis, ciri, kebahasaan, hingga contohnya.

Apa sih yang dimaksud dengan puisi rakyat itu? Puisi rakyat atau puisi lama merupakan warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti.

Puisi rakyat ini biasanya disampaikan dari mulut ke mulut atau secara lisan dan tidak diketahui penulis atau pengarangnya.

Selain itu, puisi rakyat juga terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima.

Puisi rakyat ini ditulis tidak hanya sekadar untuk hiburan saja, namun juga sebagai warisan berupa nasihat yang dikemas dalam kata-kata yang indah.

Baca Juga: 7 Puisi Ospek Mahasiswa Baru (Maba) yang Memotivasi dan Menyentuh

Jenis Puisi Rakyat

Mengutip dari buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, & IX berikut ini beberapa jenis puisi rakyat dan masing-masing cirinya.

(1) Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan.”

Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat

penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki ciri khas sebagai berikut:

  • Terdiri atas dua baris dalam sebait. 
  • Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
  • Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak a-a, b-b, c-c, dan seterusnya. 
  • Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
  • Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah, atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua).
  • Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata mutiara.

(2) Pantun

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama dalam berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba).

Nama-nama tersebut memiliki arti kurang lebih sama, yaitu suatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Ciri-ciri pantun, yaitu:

  • Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.
  • Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. 
  • Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.
  • Baris 1 dan 2 adalah sampiran.
  • Baris 3 dan 4 adalah isi.

(3) Syair

Syair adalah salah satu puisi lama. Syai berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. 

Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi'ir atau syu'ur yang berarti "perasaan yang menyadari,” kemudian kata syu'ur berkembang menjadi syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. 

Dalam perkembangannya syair mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Ciri-ciri syair, yaitu:

  • Setiap bait terdiri dari empat baris.
  • Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
  • Bersajak a-a-a-a.
  • Semua baris adalah isi.
  • Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Ciri-Ciri Puisi Rakyat

Berikut ini ciri-ciri puisi rakyat, di antaranya adalah:

  • Nama pengarang tidak dikenal atau tidak diketahui. 
  • Disebut juga sastra lisan karena penyampaiannya dari mulut ke mulut.
  • Memiliki aturan jumlah baris per bait dan jumlah kata per baris.
  • Terdapat rima atau pengulangan bunyi di awal maupun akhir.

Ciri atau Kaidah Kebahasaan Puisi Rakyat

Adapun kaidah kebahasaan puisi rakyat adalah sebagai berikut, dikutip dari buku Sastra Indonesia Untuk Siswa Madrasah Aliyah (MA).

(1) Kalimat Perintah, Saran, Ajakan, Larangan, dan Pernyataan

Karena cenderung memuat nasihat, puisi rakyat umumnya menggunakan kalimat perintah, kalimat saran, kalimat ajakan, kalimat larangan atau kalimat pernyataan.

  • Kalimat perintah, misalnya "Wahai Ananda dengarlah pesan." 
  • Kalimat ajakan, misalnya "Mari berbaiklah pada orang tua."
  • Kalimat larangan, misalnya "Mohon adik jangan lupakan daku." 
  • Kalimat pernyataan, misalnya "Tak ada orang menyesal dahulu."

(2) Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

  • Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat, yakni terdiri atas satu pola kalimat, yakni terdiri atas subjek, predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek atau keterangan, misalnya, Banyak orang menyesal kemudian.

  • Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah suatu bentuk kalimat luas, hasil penggabungan atau perluasan kalimat tunggal sehingga mengandung dua pola kalimat atau lebih, terdiri atas induk kalimat anak kalimat.

Pada puisi rakyat, kalimat majemuk banyak ditemukan dalam gurindam. Meskipun tampak seperti dua larik, sebenarnya gurindam terdiri atas satu kalimat majemuk yang dinyatakan dalam hubungan sebab akibat.

Contoh Puisi Rakyat

(1) Gurindam

Barang siapa tiada memegang agama, sekali- kali tiada boleh dibilangkan nama.

Barang siapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang yang ma'rifat.

(2) Pantun

Terbang rendah burung peragam 

Dari huma terbang ke hutan 

Budaya daerah beraneka ragam 

Mari bersama kita lestarikan

(3) Syair

Aku ingin seperti bumi dan rembulan, yang saling berbagi menerima surya. Tapi, aku sering memonopoli perhatian, tanpa menyisakan sedikit bagi yang membutuhkan.

Demikianlah paparan mengenai puisi rakyat lengkap dari pengertian, jenis, ciri, unsur atau kaidah kebahasaan, dan contohnya.

Baca Juga: 7 Puisi Kemerdekaan Untuk 17 Agustus 2023 dalam Bahasa Jawa: Bangkitkan Rasa Nasionalisme!

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm