Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 7,59% (yoy) pada Juli 2023, terutama ditopang oleh segmen mikro, yang mana tidak terlepas dari efektivitas implementasi insentif kebijakan makroprudensial berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan inklusif.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Bapak Ibrahim, menyampaikan bahwa “Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci penting untuk mempercepat pemulihan UMKM. Dalam rangka meningkatkan daya saing pelaku UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY terus konsisten memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, OJK, perbankan, dan asosiasi melalui berbagai kegiatan strategis salah satunya adalah kegiatan talkshow dan business matching hari ini.”
Sekretaris Daerah DIY Bapak Benny Suharsono menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia khususnya KPw BI DIY dalam konsistensinya untuk mendorong UMKM DIY naik kelas utamanya dari sisi akses pembiayaan, serta kesediaan Pemda DIY mendukung segala upaya sinergi dalam mendorong UMKM go digital.
Lebih lanjut pada kegiatan tersebut dilaksanakan penyerahan simbolis realisasi pembiayaan oleh lembaga keuangan bank dan nonbank kepada 9 UMKM pilihan di DIY, serta penyerahan simbolis bantuan Program Sosial Bank Indonesia kepada Desa Wisata Purwosari, Klaster Cabai PPHPM Sleman, dan Klaster Bawang Merah Nawungan sebagai bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia dalam mendukung peningkatan kapasitas ekonomi pariwisata, serta penguatan budidaya komoditas ketahanan pangan melalui pembangunan Green House dan digital farming.
Diharapkan kegiatan Business Matching Pembiayaan UMKM 2023 dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi UMKM serta Perbankan di DIY dan sekitarnya, serta dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi DIY.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News