Fitur ini berguna ketika anjing perlu menentukan seberapa dekat atau jauh moncongnya dari mangkuk makanan atau minumannya serta seberapa dekat kepalanya dari tanah ketika sedang mengendus saat jalan-jalan.
2. Bisa tumbuh kembali
Kumis anjing sangat penting untuk menghindari bahaya dan bergerak dengan aman di lingkungannya.
Mencabut kumis membuat anjing lebih rentan mengalami cedera dan anjing yang tidak bisa melihat tanpa kumis akan menabrak dinding atau sudut.
Karena itu, hindari mencabut, menggunting, atau mencukur kumis anjing karena fungsi sensoriknya penting bagi anjing, kecuali ada alasan medis melakukannya seperti pengobatan luka atau abses.
Kumis yang digunting tidak akan terasa sakit karena tidak ada saraf pada bulu-bulunya. Meski begitu, anjing tetap bisa merasa kurang nyaman ketika kumisnya digunting.
Kumis anjing memang bisa rontok dengan sendirinya, tapi selama folikel di bawah kulit tidak rusak, kumis akan tumbuh kembali.
3. Berfungsi seperti antena
Dokter hewan Mary Fuller mengatakan kumis anjing tidak seperti bulu lain yang ditemukan di tubuhnya. Kumis ini lebih tebal, panjang, dan tumbuh dari folikel rambut yang dipenuhi banyak saraf sensorik, yang bertanggung jawab membantu anjing menavigasi dunia di sekitarnya.
Kumis anjing, yang juga dikenal sebagai vibrissae, cenderung berfungsi seperti antena. Pada dasarnya, anjing akan bergesekan dengan kumisnya apa pun lingkungannya.