Palembang, Sonora.ID - Tahukah kalian, kumis anjing ternyata menyimpan banyak sekali fungsi penting dan fakta yang menarik untuk diulas.
Salah satu fungsinya, anjing dapat menggunakannya untuk membantu memahami lingkungan mereka dengan sentuhan.
Tak hanya itu, kumis pada anjing ini sangat sensitif sehingga dapat mendeteksi perubahan kecil pada lingkungannya.
Kumis ini juga bisa membantu anjing dalam banyak aspek kehidupan mereka bahkan dapat membimbing anjing, ketika berada dalam kegelapan.
Tidak cuma itu saja, kumis pada anjing ternyata memiliki fakta menarik didalamnya.
Melansir dari Kompas.com, berikut lima fakta menarik kumis pada anjing yang jarang diketahui, berikut diantaranya.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Gigi Anjing Peliharaan agar Tidak Bau dan Tetap Sehat
1. Membantu mengatasi titik buta
Anjing juga memiliki titik buta seperti mobil dan truk besar. Hal ini terlihat ketika anjing tidak bisa melihat makanan yang berada tepat di bawah hidungnya.
Mystacial whisker memberi informasi tentang apa yang ada di sisi kanan dan kiri anjing, terutama dalam kondisi cahaya redup.
Namun, interamal tuft adalah kumis anjing yang memberi tahu sahabat bulu tentang apa yang ditemukan tepat di bawah kepalanya.
Fitur ini berguna ketika anjing perlu menentukan seberapa dekat atau jauh moncongnya dari mangkuk makanan atau minumannya serta seberapa dekat kepalanya dari tanah ketika sedang mengendus saat jalan-jalan.
2. Bisa tumbuh kembali
Kumis anjing sangat penting untuk menghindari bahaya dan bergerak dengan aman di lingkungannya.
Mencabut kumis membuat anjing lebih rentan mengalami cedera dan anjing yang tidak bisa melihat tanpa kumis akan menabrak dinding atau sudut.
Karena itu, hindari mencabut, menggunting, atau mencukur kumis anjing karena fungsi sensoriknya penting bagi anjing, kecuali ada alasan medis melakukannya seperti pengobatan luka atau abses.
Kumis yang digunting tidak akan terasa sakit karena tidak ada saraf pada bulu-bulunya. Meski begitu, anjing tetap bisa merasa kurang nyaman ketika kumisnya digunting.
Kumis anjing memang bisa rontok dengan sendirinya, tapi selama folikel di bawah kulit tidak rusak, kumis akan tumbuh kembali.
3. Berfungsi seperti antena
Dokter hewan Mary Fuller mengatakan kumis anjing tidak seperti bulu lain yang ditemukan di tubuhnya. Kumis ini lebih tebal, panjang, dan tumbuh dari folikel rambut yang dipenuhi banyak saraf sensorik, yang bertanggung jawab membantu anjing menavigasi dunia di sekitarnya.
Kumis anjing, yang juga dikenal sebagai vibrissae, cenderung berfungsi seperti antena. Pada dasarnya, anjing akan bergesekan dengan kumisnya apa pun lingkungannya.
Ketika bergesekan, kumis akan bergetar dan merangsang saraf khusus yang ditemukan di folikel rambut, lalu akan memberi umpan balik tentang lingkungan di sekitarnya.
Baca Juga: Anjing Golden Retriever dan Flat-Coated Retriever, Sama Tapi Tak Serupa
4. Punya nama sendiri
Selanjutnya, fakta menarik kumis anjing adalah memiliki nama sendiri.
Kumis anjing memiliki nama berbeda-beda, yang terkadang terdengar sedikit teknis. Untuk kumis yang panjang dan tumbuh secara horizontal dari moncong anjing, misalnya, bernama mystacial whisker.
Penamaan ini mengacu pada posisinya yang mirip dengan kumis (moustache) pada umumnya. Selain itu, ada pula nama untuk kumis yang terletak di ujung pipi anjing, yakni genal whisker.
Kumis yang berada di bawah dagu anjing, tepatnya tumbuh di titik seperti tahi lalat, bernama interramal tuft. Kumis anjing yang terletak di atas matanya bernama supraorbital whisker.
5. Punya fungsi pelindung
Kumis anjing tidak hanya memberi informasi tentang lingkungan di sekitarnya, tapi juga memiliki fungsi perlindungan yang penting.
Untuk supraorbital whisker atau kumis yang berlokasi di atas matanya, ini berguna melindungi mata anjing dari bahaya apa pun dengan memicu tindakan kedipan mata.
Mungkin kamu pernah melihat reflek ini pada suatu waktu ketika mencoba menuangkan obat tetes mata di matanya atau mengelus kepala anjing.