Sonora.ID – Pagi itu, Yosephine Ajeng (26) warga Cempaka Putih Jakarta Pusat bergegas memesan taksi yang akan mengantarnya ke Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Banten. Ia rupanya akan bertolak ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menjenguk orangtuanya yang sudah lama tidak dijumpainya. Lewat sebuah aplikasi transportasi online, Ajeng pun memesan taksi pada jam keberangkatan menuju bandara Soetta. Namun, betapa terkejutnya ia ketika 10 menit sebelum waktu keberangkatan, sang sopir taksi Bluebird yang dipesan sudah tiba dirumahnya.
“Saya pernah ke bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Itu supir taksi Bluebird-nya sudah tiba di rumah 10 menit sebelum waktu keberangkatan. Saya kagum ya. Jadi saya nggak worried (kuatir). Sudah standby, ontime. Nyaman dan aman juga,” ujar Ajeng yang terlihat antusias menceritakan kesan ketika ditanyakan pengalamannya menggunakan jasa taksi Bluebird kepada Sonora.id, Jumat (08/09/2023).
Ajeng yang juga seorang karyawan swasta di Jakarta Barat ini menuturkan sebagai operator angkutan umum taksi, Bluebird ternyata bisa konsisten mengedepankan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama. Ditambah lagi dengan transformasi teknologi yang ditunjukkan pada pilihan metode pembayaran yang canggih dan update dengan jamannya.
“Nyaman itu masih relevan. Drivernya ramah terus bersih, AC-nya dingin, argonya masih standar, nggak terlalu jauh dengan yang lainnya. Transparan, bisa kita lihat argonya. Itu sih yang bikin aku takjub, bisa pakai QRIS juga, sehingga ketika uang tunaiku terbatas, aku jadi nggak cemas ,” tuturnya.
Pengalaman dan pengakuan Ajeng ketika menggunakan transportasi taksi yang terstandar kenyamanannya menjadi sebuah keniscayaan ditengah tingginya mobilitas penduduk khususnya di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Masyarakat pengguna jasa angkutan umum diluar trayek seperti taksi pun turut diuntungkan. Disisi lain, perusahaan angkutan taksi seperti Bluebird perlu menjawab kebutuhan “mutlak” pengguna jasa akan ketepatan waktu, tarif terjangkau dan ketersediaan variasi metode pembayaran.
Baca Juga: Sebanyak 1.500 Pengemudi Bluebird Siap jadi Agen Perubahan Lingkungan
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto (Andre) Djokosoetono mengungkapkan dengan perkembangan saat ini mendorong terciptanya beragam pilihan mobilitas bagi masyarakat. Dengan kondisi ini, kata Adrianto, PT Blue Bird Tbk mengajak masyarakat kembali memahami faktor pendukung terciptanya standar kenyamanan dalam perjalanan melalui kampanye “Standar Nyaman Indonesia” (SNI). Menurutnya, kampanye ini hadir dari filosofi layanan Bluebird yaitu Aman, Nyaman, Mudah dan Personalised (ANDAL).
“Kami berkomitmen untuk memberikan standar layanan terbaik bagi pelanggan melalui tiga pilar utama, yaitu armada yang terstandarisasi, pengemudi yang profesional, dan kemudahan layanan mobilitas bagi pelanggan melalui sistem yang terintegrasi,” ungkap Andrianto dalam keterangan tertulisnya kepada Sonora.id, Kamis (07/09/2023).
Lebih lanjut Andrianto yang kerap disapa Andre menjelaskan Bluebird saat ini memiliki lebih dari 22.000 armada untuk layanan taksi regular (Bluebird), taksi eksekutif (Silverbird), kendaraan sewa (Goldenbird), sewa bus (Bigbird), dan shuttle antar kota (Cititrans). Keseluruhan armada ini didukung lebih dari 29.000 pengemudi profesional. Ia mengakui menjaga konsistensi layanan prima yang terstandarisasi bukanlah perkara yang mudah apalagi ketika terjangan pandemi Covid-19 sempat merebak di Indonesia beberapa tahun lalu Meski demikian, komitmen menjaga standarisasi layanan tetap harus berjalan dengan mendepankan 3 pilar penting ditengah kebutuhan konsumen yang semakin terfragmentasi.
“Pertama pengemudi yang profesional, dalam hal ini kami terus menjaga profesionalisme termasuk kesehatan pengemudi yang didukung dengan pusat pelatihan dan fasilitas kesehatan di setiap pool. Armada yang terstandarisasi juga menjadi pilar penting, Armada Bluebird memiliki utilitas yang tinggi setiap harinya, sehingga memiliki standarisasi sistem operasi armada yang memungkinkan perawatan yang tepat secara menyeluruh. Inovasi yang terus berjalan juga seturut kebutuhan konsumen,” tegasnya.
Mengenai peran penting pengemudi dalam mendukung kenyamanan mobilitas masyarakat, Hamdan seorang pengemudi taksi Bluebird bercerita jika human connections yang menjadi DNA Bluebird dalam memberikan kenyamanan tak lepas dari sentuhan manusia yang ada di dalamnya. Untuk itu, pengemudi Bluebird perlu menanamkan nilai-nilai Peduli, Integritas, Pelayanan Prima, dan Pola Pikir Berkembang dalam kegiatan operasional.
“Profesionalitas dalam menjalankan tugas merupakan salah satu kekuatan kami yang sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh konsumen sehingga mereka terus setia menjadikan Bluebird sebagai rekan perjalanannya,” ujar Hamdan
Perjalanan konsistensi Bluebird yang saat ini mengedepankan “Standar Nyaman Indonesia” telah menapaki usia 51 tahun. Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto (Andre) Djokosoetono menuturkan tingkat kepuasan masyarakat pengguna harus terus dijaga dengan kualitas armada, profesionalitas pengemudi serta inovasi yang terus berkembang melalui integrasi sistem yang memudahkan setiap perjalanan masyarakat.
“Standar Nyaman Indonesia merupakan jaminan untuk konsumen kami agar mendapatkan pengalaman mobilitas yang Aman, Nyaman, Mudah dan Personalised (ANDAL) bersama Bluebird,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News