Sonora.id - Kesehatan mental adalah aspek penting dalam kehidupan yang memengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia sekitarnya.
Perfeksionisme, meskipun sering kali dianggap sebagai sifat yang positif karena dorongan untuk mencapai kesempurnaan, sebenarnya dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental seseorang.
Terlalu perfeksionis dapat mengarah pada tekanan yang tinggi, rasa tidak puas yang berkelanjutan, dan bahkan gangguan mental serius seperti kecemasan dan depresi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang efek negatif dari perfeksionisme terhadap kesehatan mental.
Baca Juga: Daftar Makanan Mood Booster Bikin Semangat dan Kembali Senyum
1. Stres yang Tinggi
Orang yang perfeksionis cenderung memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri, dan ini dapat mengarah pada stres yang berlebihan. Mereka selalu merasa perlu untuk mencapai tingkat kesempurnaan yang sulit dicapai, dan ini menghasilkan tekanan konstan. Stres yang tinggi dapat berdampak buruk pada tubuh dan pikiran, memicu gangguan seperti insomnia, peningkatan tekanan darah, dan masalah pencernaan.
2. Rasa Tidak Puas yang Berkelanjutan
Perfeksionis cenderung sulit merasa puas dengan pencapaian mereka, meskipun mereka telah mencapai hasil yang baik. Mereka terlalu fokus pada kesalahan kecil atau ketidaksempurnaan, yang berarti bahwa mereka tidak pernah merasa puas dengan diri mereka sendiri. Ini dapat mengakibatkan perasaan frustasi, kurangnya rasa harga diri, dan bahkan kecemasan karena takut tidak memenuhi harapan mereka sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
3. Prokrastinasi
Ironisnya, perfeksionisme sering kali dapat memicu perilaku prokrastinasi. Karena takut tidak bisa mencapai standar yang sempurna, seseorang yang perfeksionis mungkin menunda tugas atau proyek sampai batas waktu yang sangat mendesak. Ini dapat menyebabkan tingkat stres yang lebih tinggi dan hasil akhir yang kurang memuaskan.
4. Rendahnya Kesejahteraan Emosional
Orang yang terlalu perfeksionis cenderung memiliki tingkat kesejahteraan emosional yang rendah. Mereka sering merasa tertekan, gelisah, dan tidak bahagia karena tekanan yang mereka letakkan pada diri mereka sendiri. Hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan makan.
Baca Juga: Manfaat Membaca untuk Kesehatan Mental: Melahirkan Jiwa Sehat dan Kuat
5. Gangguan Kesehatan Mental
Perfeksionisme yang ekstrem dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan kesehatan mental. Perfeksionis yang tidak mampu memenuhi standar yang tidak realistis yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri dapat merasa putus asa dan merasa tidak berdaya. Ini bisa mengarah pada gangguan mental serius seperti gangguan depresi mayor atau gangguan kecemasan.
Meskipun dorongan untuk mencapai kesempurnaan pada dasarnya berasal dari niat yang baik, terlalu perfeksionis dapat memiliki dampak negatif yang serius terhadap kesehatan mental seseorang.
Stres yang tinggi, rasa tidak puas yang berkelanjutan, prokrastinasi, rendahnya kesejahteraan emosional, dan bahkan risiko gangguan kesehatan mental adalah beberapa dampak buruk yang bisa muncul akibat perfeksionisme.
Baca Juga: 6 Cara Sehat Meredakan Stres, Penting untuk Kesehatan Mental
Penting bagi individu untuk belajar mengenali perilaku perfeksionis dan belajar mengatasi tekanan yang berlebihan demi menjaga kesehatan mental yang baik.
Jika seseorang merasa kesulitan mengatasi dampak negatif perfeksionisme, penting untuk mencari bantuan profesional, seperti psikoterapis atau konselor, untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Waspada Kesehatan Mental Akibat Perfeksionisme Berlebihan'