Kalender Jawa yang digunakan dalam weton terdiri dari tujuh hari dan lima hari pasaran Jawa yang dinamakan pancawarna. Siklus hari pasaran atau pancawarna ini terdiri dari pahing, pon, wage, kliwon dan legi.
Setiap siklus pancawarna memiliki karakternya sendiri, inilah yang dipercaya memengaruhi perjalanan hidup seseorang, termasuk ketika menjalani pernikahan.
Karena pernikahan dianggap sebagai hal yang sakral maka penghitungan weton jodoh menjadi penting untuk memastikan calon pengantin memiliki karakter yang cocok menjadi pasangan suami-istri.
Weton jodoh dipercaya dapat menghindarkan kedua belah pihak dari bencana atau kesialan.
Apabila hasil hitungan weton jodohnya menunjukkan ketidakcocokan, pernikahan tetap bisa dilangsungkan. Namun, pasangan harus melakukan ruwatan atau memilih hari pernikahan khusus.
Baca Juga: 3 Weton yang Cocok Bersanding dengan Sabtu Legi, Ada Milikmu?
Cara menghitung weton jodoh adalah dengan menjumlahkan masing-masing weton dari calon pengantin. Berikut ini adalah tabel weton:
Misalkan calon pengantin pria lahir pada Jumat Kliwon maka wetonnya adalah 6 + 8 = 14. Sedangkan calon pengantin wanita lahir pada Minggu Legi maka wetonnya adalah 5 + 5 = 10.