4. Kandungan Parfum
Sebaiknya hindari pembalut yang mengandung parfum atau pewangi yang kuat. Kandungan ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif dan mengganggu keseimbangan pH alami di area intim.
5. Lapisan Permukaan Kering
Pilih pembalut dengan lapisan permukaan kering yang dapat membantu menjaga kesejukan dan kekeringan di area intim. Lapisan ini juga membantu mengurangi kelembapan yang dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri.
6. Perhatikan Kemasan Individu
Kemasan individu pembalut adalah hal yang penting untuk menjaga kebersihan. Pastikan pembalut dalam kemasan yang tertutup dengan baik sehingga terhindar dari kontaminasi bakteri atau kotoran lainnya.
Baca Juga: Gejala Awal Toxic Shock Syndrome Akibat Penggunaan Tampon atau Pembalut
7. Ganti Secara Teratur
Ganti pembalut secara teratur, sekitar setiap 3-4 jam tergantung pada tingkat aliran menstruasi. Jangan biarkan pembalut terlalu lama karena bisa meningkatkan risiko infeksi.
8. Jaga Kebersihan Tangan
Sebelum mengganti pembalut, pastikan tangan Anda bersih. Ini membantu menghindari transfer bakteri ke pembalut dan area intim.
9. Hindari Penggunaan Terlalu Lama
Hindari penggunaan pembalut selama tidur lebih dari 8 jam. Gunakan pembalut khusus untuk malam hari yang memiliki daya serap lebih tinggi.
10. Pilihan Alternatif
Selain pembalut sekali pakai, Anda juga bisa mempertimbangkan penggunaan alternatif seperti pembalut kain (cloth pads) atau menstrual cup. Ini adalah opsi ramah lingkungan dan bisa menjadi pilihan bagi yang ingin mengurangi sampah.
Ingatlah bahwa setiap perempuan memiliki preferensi yang berbeda-beda. Cobalah beberapa jenis pembalut untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda.
Jika Anda mengalami iritasi atau ketidaknyamanan, segera hentikan penggunaan pembalut tersebut dan berkonsultasilah dengan profesional kesehatan. Dengan memilih pembalut yang tepat, Anda dapat menjaga kebersihan dan kesehatan Miss V dengan lebih baik.