“Justru itu yang nilainya tinggi dan tidak mengandalkan APBN” kata Tavip.
Menutup perbincangan pagi tadi, Sonora menanyakan apa strategi yang paling berdampak dan efektif dalam pencegahan stunting di Indonesia.
Tavip mengatakan bahwa strategi yang paling bagus adalah pencegahan daripada penanganan. Karena penanganan stunting biayanya lebih besar dan pemulihannya lebih berat.
“Tahapannya adalah mencegah sejak sebelum perkawinan dilaksanakan. Perlu untuk mengetahui status kesehatan calon pengantin, apabila ada pasangan kurang sehat maka disarankan untuk menunda kehamilan. Kemudian melaksanakan fungsi pelayanan kepada ibu hamil. Karena pelayanan kesehatan pada saat hamil inilah yang menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan”, ujarnya.
“Selanjutnya adalah pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, karena ketika sudah balita maka koreksi stunting akan lebih sulit. Jadi lebih baik mencegah daripada menangani” pungkasnya.
Penulis : Rara Kalesaran