Proses Presipitasi
Pada mulanya, awan mengalami adveksi, yaitu proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.
Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan mengalami proses presipitasi.
Terjadinya proses presipitasi dimulai saat awan mencair akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses presipitasi, hujan akan terjadi.
Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi.
Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga mencapai nol derajat celcius, proses presipitasi berpotensi menghasilkan salju.
Awan yang mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis, seperti pada daerah iklim sub tropis.
Berdasarkan buku "Lingkungan Abiotik", proses presipitasi dapat dijelaskan dengan berbagai teori, dua di antaranya yang dapat menjelaskan dengan baik adalah proses kolisi-koalesensi (collision-coalescence process) untuk daerah latitudinal rendah (sekitar khatulistiwa) dan proses Bergeron (Bergeron process atau disebut juga proses kristal es) untuk daerah latitudinal tinggi.
Baca Juga: Memahami Asteroid: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contohnya