Sonora.ID - Berikut adalah penjelasan mengenai pengertian, proses, dan contoh presipitasi yang merupakan proses jatuhnya hujan.
Presipitasi adalah salah satu fenomena alam yang memainkan peran penting dalam siklus air di bumi.
Istilah ini merujuk pada proses di mana uap air di atmosfer mengembun dan membentuk butiran-butiran air atau kristal es yang jatuh kembali ke permukaan bumi.
Presipitasi sendiri dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk hujan, salju, hujan es, atau hujan asam tergantung pada kondisi lingkungan tempatnya terjadi.
Dalam ilmu meteorologi, presipitasi memiliki dampak signifikan terhadap iklim dan cuaca suatu wilayah.
Keberadaan presipitasi yang memadai adalah kunci dari kehidupan ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia.
Adapun soal prosesnya, berlangsungnya presipitasi melibatkan siklus air global yang meliputi penguapan, kondensasi, dan akhirnya, presipitasi itu sendiri.
Dalam artikel ini, guna menambah pengetahuan pembaca, kita akan membahas lebih jauh soal proses presipitasi dan contoh fenomenanya.
Baca Juga: Memahami Apa Itu Konduktor: Pengertian, Sifat, dan Contoh Bendanya
Maka, untuk tahu lebih jauh, simak paparan mengenai proses dan contoh presipitasi sebagaimana yang Sonora kutip dari Gramedia.com berikut ini.
Proses Presipitasi
Pada mulanya, awan mengalami adveksi, yaitu proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.
Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan mengalami proses presipitasi.
Terjadinya proses presipitasi dimulai saat awan mencair akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses presipitasi, hujan akan terjadi.
Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi.
Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga mencapai nol derajat celcius, proses presipitasi berpotensi menghasilkan salju.
Awan yang mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis, seperti pada daerah iklim sub tropis.
Berdasarkan buku "Lingkungan Abiotik", proses presipitasi dapat dijelaskan dengan berbagai teori, dua di antaranya yang dapat menjelaskan dengan baik adalah proses kolisi-koalesensi (collision-coalescence process) untuk daerah latitudinal rendah (sekitar khatulistiwa) dan proses Bergeron (Bergeron process atau disebut juga proses kristal es) untuk daerah latitudinal tinggi.
Baca Juga: Memahami Asteroid: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contohnya
Contoh Presipitasi
1. Hujan: Ini adalah bentuk paling umum dari presipitasi. Uap air di atmosfer mengkondensasi membentuk tetesan air yang akhirnya jatuh ke permukaan Bumi.
2. Salju: Ketika suhu sangat rendah, uap air di atmosfer membeku langsung menjadi kristal es dan jatuh ke bumi dalam bentuk butiran-butiran salju.
3. Hujan Es: Terjadi ketika tetesan air membeku sebelum mencapai permukaan Bumi. Ini menghasilkan butiran-butiran es yang jatuh.
4. Gerimis: Adalah hujan ringan yang terdiri dari tetesan air yang sangat kecil.
5. Embun: Proses presipitasi terjadi ketika uap air di atmosfer mengkondensasi pada permukaan objek padat, seperti rumput atau daun, membentuk tetesan air.
6. Rim (Hujan Kristal): Terjadi ketika kristal-kristal es membentuk lapisan tipis di sekitar tetesan air atau kristal salju.
7. Hujan Asam: Jenis presipitasi yang terjadi ketika air hujan memiliki kadar asam tinggi akibat reaksi kimia dengan polutan di atmosfer.
8. Hujan Abu Vulkanik: Terjadi setelah letusan gunung berapi, ketika abu vulkanik di atmosfer mengkondensasi dan jatuh ke Bumi bersama hujan.
9. Hujan Meteor: Butiran debu dan partikel di atmosfer yang terbakar selama memasuki atmosfer Bumi dan menghasilkan kilatan cahaya.
10. Hujan Batu: Terjadi ketika es atau kristal keras jatuh dari atmosfer, biasanya terjadi selama badai petir yang kuat.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, proses, dan contoh presipitasi sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 5 Jenis Gelombang Elektromagnetik, Materi IPA Kelas VII SMP