1. Hujan: Ini adalah bentuk paling umum dari presipitasi. Uap air di atmosfer mengkondensasi membentuk tetesan air yang akhirnya jatuh ke permukaan Bumi.
2. Salju: Ketika suhu sangat rendah, uap air di atmosfer membeku langsung menjadi kristal es dan jatuh ke bumi dalam bentuk butiran-butiran salju.
3. Hujan Es: Terjadi ketika tetesan air membeku sebelum mencapai permukaan Bumi. Ini menghasilkan butiran-butiran es yang jatuh.
4. Gerimis: Adalah hujan ringan yang terdiri dari tetesan air yang sangat kecil.
5. Embun: Proses presipitasi terjadi ketika uap air di atmosfer mengkondensasi pada permukaan objek padat, seperti rumput atau daun, membentuk tetesan air.
6. Rim (Hujan Kristal): Terjadi ketika kristal-kristal es membentuk lapisan tipis di sekitar tetesan air atau kristal salju.
7. Hujan Asam: Jenis presipitasi yang terjadi ketika air hujan memiliki kadar asam tinggi akibat reaksi kimia dengan polutan di atmosfer.
8. Hujan Abu Vulkanik: Terjadi setelah letusan gunung berapi, ketika abu vulkanik di atmosfer mengkondensasi dan jatuh ke Bumi bersama hujan.
9. Hujan Meteor: Butiran debu dan partikel di atmosfer yang terbakar selama memasuki atmosfer Bumi dan menghasilkan kilatan cahaya.
10. Hujan Batu: Terjadi ketika es atau kristal keras jatuh dari atmosfer, biasanya terjadi selama badai petir yang kuat.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, proses, dan contoh presipitasi sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 5 Jenis Gelombang Elektromagnetik, Materi IPA Kelas VII SMP