“Saya punya pemikiran kalau di perpustakaan ada tempat menonton film Indonesia yang berbobot akan luar biasa, karena itu juga bagian dari peningkatan literasi melalui digital dan saya pun yakin para produser film akan sangat berterima kasih untuk itu,” harapnya.
Motivasi dan dukungan yang diberikan oleh Komisi X DPR RI kepada Perpusnas sangat jelas terasa, akan tetapi dibutuhkan catatan detail atas program strategis dan prioritas untuk menjadi dasar kuat pertimbangan banggar dalam meningkatkan anggaran.
Dari banyaknya program yang dimiliki Perpusnas, legislator Fraksi PDIP Putra Nababan meyakini Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sebagai senjata pamungkas untuk dapat diajukan ke Presiden. Hal ini karena program tersebut tidak hanya mencerdaskan masyarakat, namun juga menyejahterakan masyarakat.
“Program TPBIS ini bukan hanya mengubah hidup seseorang dari yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu, tapi juga jadi sejahtera, lalu bisa buka lapangan kerja, hingga jadi contoh untuk kabupaten/kotanya. Ada unsur ekonomi, kesejahteraan, peningkatan keterampilan, dan lainnya. Program ini harus diseriusin outcome-nya dan jadi catatan portofolio Perpusnas ke Presiden. Tolong lengkapi kami dengan catatan itu, sehingga bisa kami bawa ke banggar,” urainya.
Menanggapi masukan yang disampaikan, Kepala Perpusnas mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dan berkomitmen menggunakan pagu indikatif TA 2024 secara efektif, efisien, dan akuntabel. Terhadap catatan dan masukan yang diterima dari para legislator, dia akan menindaklanjutinya dengan seksama.
“Lalu, dari 160 gedung perpustakaan kabupaten/kota yang sudah dibangun, sebagian besar sudah disiapkan teater tapi memang belum terstandar, kami akan membuat standarnya di tahun 2024 mendatang. Terkait TPBIS, program tersebut tidak hanya mendapat apresiasi di dalam negeri, namun juga luar negeri dan beberapa negara telah mereplikasinya. Ke depan, kami akan kumpulkan dan lengkapi data dukung yang diperlukan untuk dibawa ke banggar,” pungkasnya.