2. Terkontaminasi bakteri
Mengisi ulang botol air minum kemasan berisiko kontaminasi bagi air dan botolnya.
Ketika botol dibuka, mikroorganisme dari lingkungan luar dapat masuk ke dalam botol dan menyebabkan air yang diisi ulang terkontaminasi.
Dampaknya bisa berupa risiko keracunan dan diare akibat infeksi bakteri yang mungkin terjadi.
3. Menyebabkan perubahan rasa, bau dan warna air
Mengenai paparan suhu tinggi yang langsung diberikan pada botol air minum kemasan, dapat menyebabkan perubahan karakteristik zat kimia yang tercermin melalui perubahan rasa, aroma, dan tampilan air.
Selain itu, zat kimia ini juga memiliki efek negatif pada kesehatan.
Selain botol PET, sejumlah bahan plastik lainnya juga digunakan untuk membuat botol plastik, seringkali dengan kode 1, 2, atau 7.
Jika anda menginginkan botol yang cukup aman untuk digunakan berulang kali, carilah botol dengan kode nomor.
Botol plastik ini terbuat dari bahan HDPE (high-density polietilen) dengan bahan yang lebih tebal dan warnanya putih susu.
Selain digunakan sebagai botol minum, bahan plastik ini juga biasa digunakan sebagai botol sampo, deterjen, jus, dan mainan.
Baca Juga: Waspada! Ini 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Menggugurkan Kandungan
Meski benar-benar aman digunakan, namun sebaiknya Anda jangan menggunakan wadah plastik HDPE secara terus menerus dan dalam waktu lama.
Selain itu, botol plastik dengan kode 7 juga tidak boleh digunakan lebih dari satu kali.
Pada dasarnya produsen mendesain botol plastik sekali pakai.
Nah, untuk solusi terbaik bagi kesehatan dan lingkungan, ada baiknya botol plastik diganti dengan botol air berbahan stainless steel.
Mengingat banyak kemungkinan risiko kesehatan saat mengisi ulang botol sekali pakai, sebaiknya hindari kebiasaan ini sekarang juga dan jangan lupa untuk memeriksa informasi plastik yang tertera pada kemasan!.
Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa Minum Air Putih, Bisa Hilangkan Racun di Tubuh
Penulis: Arkan Pradipta