Sonora.ID - Jet lag adalah kondisi tidur yang terjadi setelah melakukan perjalanan udara antara zona waktu yang berbeda dan ditandai dengan rasa kantuk di siang hari dan kesulitan tidur di malam hari.
Jet lag terjadi ketika seseorang melakukan perjalanan jauh yang memiliki zona waktu yang tidak sama dengan tempat seorang tersebut berangkat, sehingga tubuhnya tidak dapat segera beradaptasi dengan waktu setempat.
Jam biologis tubuh masih tetap sesuai dengan zona waktu sebelumnya, yang menyebabkan situasi ini.
Kegagalan tubuh untuk segera beradaptasi dengan waktu di lokasi yang memiliki zona waktu yang berbeda dari biasanya adalah akar penyebab dari Jet lag.
Baca Juga: 5 Zodiak yang Sering Mengeluh Soal Hidup, Seakan Mereka Paling Menderita
Jam biologis dalam tubuh memiliki siklus 24 jam yang sesuai dengan rotasi Bumi.
Seseorang dapat terjaga di siang hari dan tidur di malam hari berkat jam biologis yang dikenal sebagai irama sirkadian.
Jet lag terjadi ketika tubuh tidak dapat segera beradaptasi dengan pergeseran zona waktu, meskipun sudah dipengaruhi oleh stimulus eksternal seperti paparan sinar matahari.
Semakin lama tubuh beradaptasi dengan waktu setempat, maka semakin banyak zona waktu yang telah dilaluinya.
Di samping penyesuaian tubuh, beberapa faktor lain juga dapat memicu Jet lag, seperti:
1. Kelembaban udara yang rendah di dalam pesawat
2. Perubahan tekanan udara di dalam kabin pesawat
3. Ketinggian pesawat dari permukaan laut
Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami Jet lag, atau mengalami Jet lagyang lebih parah dan berkepanjangan:
Baca Juga: 4 Zodiak yang Tak Ambil Pusing Soal Uang, Baginya Bukan Sumber Kebahagiaan Utama!
1. Kondisi pesawat yang tidak nyaman
Gejala Jet lag dapat menjadi lebih buruk akibat tekanan udara di dalam kabin, tempat duduk yang sesak, dan kondisi kabin yang tidak nyaman
2. Usia lanjut
Proses penyesuaian irama biologis tubuh pada lansia memerlukan lebih banyak waktu daripada pada seorang yang lebih muda.
3. Terbang dimana waktu akan berkurang
Contohnya, perjalanan dari Jakarta ke Australia, di mana waktu Australia 3 jam lebih awal daripada waktu Jakarta atau Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).
4. Jumlah zona waktu yang dilewati
Contohnya, perjalanan dari Jakarta ke Australia, di mana waktu Australia 3 jam lebih awal daripada waktu Jakarta atau Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).
5. Sering bepergian dengan pesawat terbang
Sebagai contoh seperti seseorang pebisnis, pramugari, dan pilot.
Kelelahan dan kantuk di pagi atau sore hari, serta kesulitan tidur di malam hari, adalah gejala dari Jet lag.
Seseorang yang telah melakukan perjalanan dengan pesawat ke zona waktu yang berbeda akan merasakan kondisi ini.
Siapa pun dapat mengalami efek Jet lag, termasuk anak-anak, orang dewasa, dan lanjut usia. Wanita hamil yang terbang dalam waktu yang cukup lama juga bisa mengalami Jet lag.
Kemudian Gejala lain yang juga dapat dirasakan akibat Jet lag diantaranya sebagai berikut:
Baca Juga: 3 Cara Perbaiki Resleting Macet, Tak Perlu Pusing Bawa ke Tukang Jahit
1. Sakit kepala atau pusing
2. Mudah lupa
3. Sulit berkonsentrasi
4. Dehidrasi
5. Mual
6. Jantung berdebar
7. Gangguan kecemasan
8. Perubahan mood dan mudah tersinggung
9. Gangguan dalam bergerak
10. Sulit berkonsentrasi
Baca Juga: 5 Dampak Negatif Penggunaan Ponsel Berlebihan bagi Kesehatan
Penulis: Arkan Pradipta