Sonora.id - Virus Nipah tengah menjadi sorotan lantaran menyebabkan dua kasus kematian di Kerala, India baru-baru ini.
Bahkan saat ini pihak berwenang negara bagian Kerala, India, menutup sekolah dan perkantoran.
Dalam program Sonora Pagi, di Radio Sonora, Selasa (19/09) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementrian Kesehatan mengatakan virus Nipah ini bukan penyakit baru.
Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dan dilaporkan oleh beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh dan Filipina. Belakangan meningkat kembali di Bangladesh dan India.
Baca Juga: Waspada Virus Nipah! Berikut Ini Penjelasan, Gejala, dan Cara Mencegah Virus Nipah
“Virus Nipah ini adalah virus yang ada pada kelelawar buah. Munculnya gejala adalah pada 4-14 hari setelah terpapar Virus Nipah. Gejalanya tidak khas, seperti seperti demam, sakit kepala, dan nyeri”, jelasnya ketika ditanya gejala virus nipah.
Nadia menambahkan, virus nipah ini tidak mudah menular. Penularan hanya dapat terjadi apabila kita kontak langsung dengan darah atau urin dari kelelawar buah atau hewan lain yang terinfeksi.
Bisa juga melalui konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi.
“Kemungkinan penularan lain adalah pada orang-orang yang merawat pasien Virus Nipah yang terkena cairan tubuhnya secara langsung”, tambahnya.
Nadia mengatakan, apabila pasien terlambat dibawa ke rumah sakit maka kemungkinan akan terjadi peradangan pada otak, kejang dan kemudian sulit untuk disembuhkan.
Baca Juga: Virus Nipah yang Sedang Membuat India Geger: Apa Saja Gejalanya?
Ketika ditanya apa saja yang menjadi upaya preventif dari pemerintah dalam mencegah masuknya Virus Nipah ke Indonesia, Nadia mengatakan perlunya penguatan surveilans di pintu-pintu masuk negara.
“Jika ada wisatawan yang bergejala agar dapat dilokalisir terlebih dahulu, kemudian juga memastikan fasilitas pelayanan kesehatan mampu untuk melakukan penanganan ataupun membuat sistem rujukan untuk penanganan kasus dan juga pemeriksaan laboratorium.” kata Nadia.
Terakhir Nadia menyampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk terhindar dari penularan Virus Nipah.
“Hindari makan daging mentah di tempat yang terpapar Virus Nipah, terutama bagi para pengelola/petugas di rumah pemotongan hewan agar menggunakan standar perlindungan yang sudah ditetapkan”, tambahnya.
Baca Juga: Mengenal Fakta Virus Nipah yang Menggegerkan India, Berpotensi Masuk ke Indonesia?
Peternak juga melakukan disinfeksi, membersihkan kandang secara berkala, memastikan kebersihan kandangnya.
“Dan tentunya masyarakat diharapkan agar tetap melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, dan selalu makan makanan yang bergizi”, tutupnya.
Penulis: Rara Kalesaran